News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Dianggap Sebagai Upaya Antisipasi Gerakan 2 Desember

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebastian Salang

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Safari politik dan mengundang Ketua Umum Partai Koalisi ke Istana Kepresidenan tak lain merupakan respon terhadap situasi politik saat ini.

Aksi demonstrasi 4 November 2016 adalah pelajaran penting bagi pemerintah untuk mengantisipasi secara serius.

Pengamat Politik Formappi Sebastian Salang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengantisipasi kemungkinan disusupinya aksi tersebut oleh kepentingan politik.

Sehingga, dapat membahayakan pemerintah dan negara kesatuan.

"Dalam rangka itu, Presiden saya kira perlu melakukan konsolidasi dalam mengantisipasi gerakan yang mungkin dilakukan tanggal 2 Desember nanti," ujar Sebastian kepada Tribunnews.com, Selasa (22/11/2016).

Hal itu penting untuk memastikan semua kekuatan politik baik formal maupun non formal memiliki persepsi dan sikap yang sama demi menjaga keutuhan bangsa.

"Dalam konteks itu, saya kira presiden telah melakukan strategi komunikasi yang baik dengan berbagai tokoh penting," kata Sebastian.

Dengan demikian diharapkan tercipta suasana yang sejuk dan dinamika politik yang konstruktif.

Sebab dalam upaya pemerintah yang gencar mengerjakan program pembangunan, sangat dibutuhkan stabilitas politik.

"Situasi politik yang stabil juga memberi jaminan kepercayaan dunia internasional untuk investasi. Ujung dari semua itu tentunya demi terciptanya keadilan dan kemakmuran rakyat," jelasnya.

Diketahui satu per satu Ketua Umum Partai pendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang ke Istana Kepresidenan beberapa hari ini.

Dimulai Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto menemui Presiden Joko Widodo, diikuti Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Kemudian Selasa (22/11/2016) giliran Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini