TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, semua pihak harus menghormati prinsip demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Fahri menanggapi isu makar terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang disampaikan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian beberapa hari lalu.
"Saya sudah bilang enggak ada itu yang mau menjatuhkan pemerintah," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
"Enggak bisa. Demokrasi kita prosedurnya sudah kuat. Saya lawan kalau ada orang mau jatuhkan Jokowi secara ilegal," ujar dia.
Baca: Menteri Pertahanan: Siapa yang Mau Makar? Saya Tidak Dengar Itu
Baca: Ada Tiga Jenis Makar, Maksud Kapolri yang Mana?
Menurut Fahri, tak ada pihak yang boleh mempertaruhkan bangunan demokrasi Indonesia yang sudah kuat saat ini.
Hal tersebut, kata Fahri, akan membawa efek domino yang buruk di semua lini kehidupan masyarakat.
Fahri pun mengatakan, proses pemakzulan Presiden melalui jalur konstitusional juga memakan waktu dan proses yang panjang.
Sebab, kata Fahri, pihak yang ingin memakzulkan presiden harus mampu menunjukan bukti bila Presiden melanggar undang-undang.
"Sudahlah, tidak ada itu makar dan pemakzulan. Kita harus sama-sama ciptakan suasana yang tenang agar Presiden Jokowi juga merasa tenang. Inner circle Presiden harus ciptakan ketenangan bagi Presiden," ucap Fahri.
Penulis: Rakhmat Nur Hakim