Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra menilai informasi dugaan makar tak perlu dipublikasikan. Menurutnya, informasi tersebut sebaiknya disimpan untuk proses penyelidikan.
"Karena kalau memang betul ada makar, rencana itu tidak terjadi dan saya yakin makar itu tak terjadi di Indonesia karena tidak ada syarat yang memenuhi," kata Supiadin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Pertama, kata Supiadin, tingkat kepercayaan kepada pemerintah masih cukup tinggi. Kedua, tidak ada indikator presiden melanggar UUD 1945.
"Ketiga tidak ada di dunia ini makar bisa terjadi kalau didukung oleh militer, sementara panglima secara tegas mengatakan kalau terjadi makar maka akan berhadapan dengan TNI," kata Politikus NasDem itu.
Supiadin pun mempertanyakan informasi dugaan makar tersebut. Menurut Supiadin, terdapat pihak-pihak yang sengaja bermain di media sosial untuk memancing reaksi pemerintah.
Supiadin meminta Polri untuk berhati-hati dalam menyampaikan informasi ke publik. Ia yakin ummat Kslam yang berdemo tidak akan terjadi makar.
Supiadin juga menghimbau peserta aksi unjuk rasaya agar berdemonstrasi di lokasi yang steril dari aktivitas masyarakat. Bila perlu istighosah di Monas sehingga tak perlu sampai Bundaran HI.
"Ini kan bukan masalah yang darurat, kalau hanya berdoa untuk pemerintah, untuk rakyat ya sudah berdoa saja di Masjid Istiqlal. Kita minta mereka tertib, taati aturan dan mari kita pikirkan kepentingan yang lebih besar untuk bangsa ini," kata Supiadin.