TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Boy Rafli Amar mengungkap pada 2015 silam terjadi pertemuan Jamaah Ansharu Daulah (JAD) se Indonesia.
Pertemuan itu berlangsung selama tiga hari yakni 21-24 November 2015 di Batu, Malang, Jawa Timur.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Joko Sugito, tersangka bom molotov Samarinda.
"Joko Sugito itu tokoh JAD di Kaltim, dia ditunjuk mewakili JAD Samarinda menghadiri pertemuan JAD Indonesia pada 2015 lalu di Batu Malang. Selain pertemuan, ada juga deklarasi," kata Boy Rafli Amar, Rabu (30/11/2016) di Mabes Polri.
Boy Rafli Amar melanjutkan dalam pertemuan itu, terjadi telebicara antara JAD se Indonesia dengan Oman Abdurahman yang mendekam di tahanan Nusakambangan.
Bahkan saat itu, Aman Abdurahman sempat memberikan beberapa instruksi kepada para anggota JAD.
Diantaranya berangkat ke Suriah, mengirim orang ke Suriah hingga membentuk struktur organisasi di Indonesia untuk melakukan amaliyah.
"Setelah peristiwa itu sampai saat ini, Aman Abdurahman ditempatkan di sel isolasi khusus," ujar Boy Rafli Amar.
Terakhir, Boy Rafli Amar juga mengingatkan ke seluruh masyarakat agar tidak bergabung dan berhati-hati dengan kelompok JAD pasalnya kini sebaran anggota JAD sudah merata di seluruh daerah.
"JAD ini sel bawah tanah, mereka berbaur dengan masyarakat melakukan perekrutan, rencana amaliah sampai gabung ISIS ke Suriah," katanya.
Untuk diketahui, dalam kasus bom molotov di gereja Oikumene Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur pada 13 November lalu, Densus 88 menetapkan tujuh tersangka, mereka yakni Juhanda (33), Supriadi, GA (16), RP (17), Ahmadani (18), Ragmad (33), dan Joko Sugito.
Ketujuh tersangka ini adalah jaringan JAD di Kalimantan Timur yang diketuai oleh Joko Sugito.
Kini lima tersangka yang usianya dewasa masih ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Atas peristiwa ini, tercatat ada empat korban yang seluruhnya adalah balita.
Satu korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan.
Sementara tiga korban lagi masih menjalani perawatan di rumah sakit.