TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) belum menerima informasi banyak terkait penangkapan sejumlah aktivis yang selama ini kerap mengkritik keras pemerintah.
Ia mengaku baru saja menerima informasi tersebut.
"Baru saja mendengar. Nanti proses hukumlah (membuktikan), kalau dia tidak salah pasti tidak apa-apa," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).
Sejumlah aktivis diamankan polisi diduga hendak melakukan makar.
Baca: Ahmad Dhani Cs Ditangkap Diduga Makar, Ketua DPR Bilang Serahkan ke Polisi
Mereka antara lain adalah putri Bung Karno Rachmawati Sukarnoputri dan musisi Ahmad Dhani.
Keduanya adalah pimpinan Gerakan Selamatkan NKRI, yang hari ini berniat untuk menyambangi MPR, agar segera digelar sidang istimewa.
Baca: Wiranto Enggan Komentari Penangkapan 10 Tokoh Diduga Makar
Rachmawati dan Ahmad Dhani dalam konferensi pers di Hotel Sari Pan Pacific kemarin mengatakan pihaknya menyebut keterpurukan bangsa selama ini terjadi karena amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Mereka mengaku akan mengupayakan agar segera digelar sidang istimewa, untuk memurnikan UUD 1945.
Dalam kesempatan tersebut para pimmpinan Gerakan Selamatkan NKRI menolak dianggap melakukan tindakan makar.
Kata dia aksi yang dilakukan selama ini adalah aksi yang resmi.
Setelahnya keduanya ditangkap di hotel yang sama.
Selain itu Polisi juga menangkap purnawirawan Jendral bintang dua, Mayjen (purn), Kivlan Zen, serta aktivis Sri Bintang Pamungkas, yang keduanya ditangkap di kediamannya masing-masing.
Sebelumnya dua orang itu kerap melontarkan pernyataan kritis terhadap pemerintah.