TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin menilai, penangkapan dan tudingan makar kepada tokoh dan aktivis terlalu berlebihan.
Din Syamsuddin memandang, justru apa yang disampaikan para tokoh dan aktivis itu adalah pikiran-pikiran kritis untuk perbaikan kehidupan bangsa.
"Saya menilai, penangkapan dan tuduhan makar itu terlalu berlebihan," jelas Din Syamsuddin seusai menghadiri acara Mahathir Global Peace School ke-5 di Sportorium UMY, Senin (5/12/2016).
Baca: Polisi Segera Periksa Rachmawati Soekarnoputri
Din Syamsuddin mengungkapkan, apa yang disampaikan oleh tokoh dan aktivis, khususnya secara lisan, tidak bisa dianggap sebagai tindakan makar.
Apa yang mereka sampaikan itu adalah pikiran-pikiran kritis untuk perbaikan kehidupan bangsa.
Terutama yang mereka nilai sebagai akibat dari konstitusi UUD 1945 yang telah mengalami amandemen, sehingga menciptakan sistem politik, khususnya sistem pemilihan umum yang tidak sesuai dengan sila keempat Pancasila.
"Oleh karena itu, mereka hanya mendesakkan amandemen kembali, bahkan pengembalian UUD 45 kepada naskah asli dengan mendesak MPR melakukan sidang istimewa. Itu kan bukan makar, itu justru sebuah pemikiran kritis tetapi lewat jalur konstitusional, yaitu MPR," tegasnya.
Baca: Mabes Polri: Jika Tidak Ditangkap, Ahmad Dhani Cs Akan Belokkan Massa di Monas Duduki Gedung DPR
Din Syamsuddin turut mendorong dan mendukung agar para tokoh dan aktivis yang ditangkap dengan tuduhan makar agar segera dibebaskan.
"Saya ikut mendorong dan mendukung agar mereka segera dibebaskan," pungkasnya.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
>