TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana beserta jajaran mendadak menggelar jumpa pers dan merilis sejumlah foto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/12/2016) sore.
Foto-foto tersebut menggambarkan rapat koordinasi Kapolda, Pangdam Jaya bersama jajaran sebelum operasi penangkapan kelompok makar pada 2 Desember 2016.
M Iriawan dan Teddy Laksmana menyampaikan, jumpa pers dan penunjukkan foto-foto ini dilakukan menyusul beredarnya video 'Perwira tinggi TNI AD marah atas penangkapan Kivlan Zein' mengatasnamakan stasiun televisi 'Dragon Tv' di laman Youtube.
"Konteksnya dalam hal ini berkaitan dengan informasi yang berkaitan dengan informasi di sosmed yang menyesatkan. Sekarang akunnya sedang saya cari yang mengatasnamakan Dragon Tv. Di mana, saya sudah cek ke stasiun tv China, ternyata tidak ada Dragon Tv mengeluarkan itu. Jadi, kami sedang kita cari pelakunya," kata Iriawan.
Menurutnya, jumpa pers dan rilis foto-foto rapat koordinasi persiapan penangkapan antara kepolisian dan TNI ini sekaligus untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa kedua institusi kompak dalam penanganan kelompok makar.
Bahkan, pejabat Kodam Jaya dan jajaran dilibatkan saat penangkapan mantan Kepala Staf Kostrad, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zein dan Brigjen (Purn) TNI Adityawarman Thaha.
"Jadi, foto ini membuktikan kami bersama-sama berkoordinasi dengan pihak POM TNI dan Kodam Jaya karena kami include satu kesatuan dalam pelaksanaan pengamanan 2 Desember, termasuk pengambilan orang yang diduga akan melakukan makar," ujarnya.
Iriawan menceritakan, pejabat Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya yang tergabung dalam satgas pengamanan unjuk rasa 212 menggelar rapat koordinasi di Mapolda Metro Jaya pada Kamis, 1 Desember 2016, pukul 23.00 WIB.
"Di foto ini bisa dilihat, saya sendiri (memimpin rapat) selaku Kasatgas Operasi 2 Desember dan Pangdam Jaya selaku Wakil," kata Iriawan.
Menurut Iriawan, pihaknya dalam rapat tersebut menyampaikan informasi intelijen tentang adanya bukti beberapa pertemuan sekelompok orang yang diduga berencana melakukan makar untuk menduduki Gedung DPR/MPR dengan mendompleng aksi 212.
Selanjutnya, rapat memutuskan untuk menangkap anggota kelompok tersebut.
Adapun untuk penangkapan Kivlan Zein dan Adityawarman, penyidik polda menyertakan Polisi Militer (POM) TNI, pejabat intel dan POM dari Kodam Jaya.
Lantas, Iriawan dan Teddy menunjukkan foto-foto saat penangkapan Kivlan Zein dan Adityawarman Thaha.
"Jadi, kami didampingi oleh POM TNI dan Pomdam Jaya, yang di belakang kami ini. Jadi, langsung beliau juga bersama dengan tim berangkat dari Polda Metro Jaya," katanya.
Iriawan menegaskan, pihaknya menangkap Kivlan Zein dan Adityawarman Thaha karena telah mempunyai cukup bukti keterlibatan keduanya dalam upaya makar.
Dan dirinya sudah melapor ke Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Pangdam Jaya juga sudah melapor ke Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo terkait penangkapan terhadap Kivlan Zein dan Adityawarman Thaha ini.
"Kami sampaikan kepada seluruh khalayak ramai bahwa apa yang ada di medsos adalah tidakk benar adanya. Oleh sebab itu, masyarakat jangan percaya terhadap upaya provokasi dan adu domba ini. Kami semua dalam keadaan solid bersama-sama untuk mengamankan Jakarta, tentunya antara TNI dan Polri solid mengamankan Indonesia pada umumnya," katanya.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Laksmana menyampaikan, pihaknya bersama Polda Metro jaya berperan dalam tim pengamanan aksi 212.
Pihaknya juga menganalisis informasi intelijen sama tentang adanya kelompok yang melakukan makar tersebut.
Oleh karena itu, pihak Pomdam Jaya dan TNI juga dilibatkan saat penangkapan terhadap jenderal purnawirawan TNI, Kivlan Zein dan Adityawarman.
Teddy menegaskan, informasi yang disebarkan melalui video mengatasnamakan Dragon Tv adalah perbuatan tidak bertanggung jawab dan menyesatkan.
Sebab, faktanya tidak ada perpecahan ataupun perwira tinggi maupun perwira menengah di TNI AD yang marah atas penangkapan kedua jenderal purnawirawan tersebut.
"Rantai komando di TNI sudah jelas sekali, yaitu tegak lurus. Tidak ada di luar rantai komando TNI," ujar Teddy.
Ia memastikan tidak ada perpecahan di antara perwira tinggi jenderal maupun perwira menengah di internal TNI terkait penangkapan terhadap Kivlan Zein dan Adtyawarman Thaha.
"Tadi sudah dijelasakan ada foto dan bukti, tidak ada. Di TNI sangat solid," katanya.