TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengungkapkan total jumlah pengungsi akibat gempa bumi di Aceh hingga kini mencapai 11.142 jiwa.
"Mereka tersebar di rumah-rumah saudara atau kerabatnya dan di 28 titik pos pengungsian," ujar Willem dalam keterangan resminya, Kamis (8/12/2016).
Willem menambahkan pendirian dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi masih terus dilakukan dengan mendirikan pos dapur umum, pos kesehatan, dan dukungan sanitasi.
Baca: Tiba di Aceh, Jokowi Langsung Pimpin Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Gempa
Terkait kebutuhan peralatan, ia mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum telah mengerahkan empat tangki air, 70 hidran umum, 80 MCK mobile, alat berat (loader, stonebreaker, dan eskavator) dan sebagainya.
"Kementerian PU juga akan melakukan audit bangunan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah," paparnya.
Seperti diketahui, sebanyak 10.534 unit rumah rusak terdiri dari 2.015 rumah rusak berat, 85 rumah rusak sedang, dan 8.434 rumah rusak ringan.
Baca: Presiden dan PM Singapura Sampaikan Belasungkawa Atas Gempa Aceh kepada Jokowi
Lalu 105 ruko roboh, 19 ruko rusak berat, dan 55 masjid rusak berat.
Beberapa bangunan seperti kantor pemerintah, sekolah, mushola dan lainnya terdapat kerusakan.
Untuk korban luka telah dirujuk di beberapa rumah sakit di Banda Aceh, Sigli, Bireuen, maupun rumah sakit lapangan.
Sementara itu, Kementerian Sosial akan memberikan santunan kepada korban meninggal Rp 15 juta/orang dan luka berat maksimal Rp 5 juta/orang.