News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Teroris Ancam Ledakkan Istana Negara, Pengamanan Tidak Ditambah

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Puslabfor Polri bersama Tim Densus 88 Antiteror melakukan olah tkp rumah kontrakan terduga teroris di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (11/12/2016). Puslabfor Polri membawa lima paper bag dan dua kardus ukuran sedang usai melakukan olah tkp lanjutan atas penggerebekan terduga teroris dan penemuan bom berdaya ledak tinggi pada Sabtu (10/12/2016). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengapresiasi aparat kepolisian yang mampu mengungkap dan menggagalkan rencana aksi teror di Istana Kepresidenan oleh terduga teroris yang telah diamankan oleh Densus 88 Antiteror di kawasan Bekasi beberapa hari lalu.

"Kami memberikan apresiasi pada kerja kepolisian. Ini menunjukan bahwa polisi sigap dalam persoalan terorisme," ujar Pramono Anung di Kantornya, Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Baca: Begini Skenario Rencana Peledakan Bom di Istana Negara

Pascaterungkapnya rencana terebut, kata Pramono Anung, mengatakan tidak ada peningkatan keamanan atau penambahan pengamanan di Istana Kepresidenan.

"Tentunya tidak ada penambahan keamanan secara khusus di lingkungan Istana," kata dia.

Baca: Rencananya, Perempuan yang Ditangkap Densus 88 Akan Meledakkan Diri di Istana Negara

Pramono Anung menambahkan bahwa pihaknya mempercayai keamanan negara, termasuk Istana Kepresidenan kepada pihak Kepolisian maupun TNI dalam rangka menangkal ancaman terorisme.

"Kami memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Polri, Densus 88 dan TNI berkaitan dengan bagaimana persoalan terorisme ini bisa tertangani secara baik," ucap Pramono Anung.

Presiden Jokowi pun, kata Pramono Anung, telah memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan untuk memastikan situasi keamanan sebelum meninggalkan Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke India dan Iran.

"Secara khusus, Presiden sudah memanggil Kapolri, Panglima TNI dan Kapolda Metro Jaya juga Pandam Jaya, berkaitan dengan hal-hal yang ada, termasuk keamanan selama Presiden meninggalkan Indonesia dari tanggal 11 hingga 15," kata Pramono Anung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini