TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hampir semua bagian pesawat angkut pasukan TNI AU jenis C-130 HS, A-1334 yang diawaki Mayor Penerbang Marlon, dan menabrak Gunung Tugima sesaat akan mendarat di Bandara Wamena, Minggu (18/12/2016), hancur.
Berdasar foto-foto yang kami peroleh pagi ini, hanya potongan bagian sirip ekor atas, vertical stabilizer, yang terlihat masih utuh lengkap dengan sign bendera merah putih.
Potongan badan pesawat terserak di permukaan dataran yang sangat terjal.
Begitu pula dengan mayat para korban yang terdiri dari 12 siswa penerbang TNI AU yang dalam penerbangan ini sedang melakukan latihan navigasi (navex).
Beberapa mayat terlihat masih bisa dikenali karena kondisinya masih utuh.
Asap masih mengepul di beberapa bagian potongan badan pesawat yang terbelah dan kemudian terbakar.
Baca: Angkut 12 Orang, Berikut Kronologis Kejadian dan Data Penumpang
Saat proses evakuasi oleh petugas SAR Wamena dibantu Kodim dan masyarakat, cuaca sekitar lokasi terlihat berkabut.
Pesawat angkut pasukan TNI AU jenis C-130 HS, A-1334 yang diawaki Mayor Penerbang Marlon jatuh menabrak Gunung Tugima ketika akan mendarat di Bandara Wamena.
Menara Bandara Wamena sempat melakukan kontak terakhir dengan pilot pada pukul 06.02 WIT.
Petugas pengawas menara di Bandara Wamena sempat melihat penampakan pesawat secara manual saat akan mendarat di pukul 06.08 WIT, namun kemudian kehilangan kontak.
Pesawat diduga menabrak Gunung Tugima, dan langsung hancur dan terbakar.
Hal ini terlihat dari reruntuhan bangkai pesawat yang ditemukan petugas SAR, Kodim Wamena dan masyarakat yang membantu pencarian dan evakuasi para korban.
Pesawat mengangkut 12 orang yang seluruhnya merupakan siswa penerbang TNI AU yang sedang melakukan latihan navigasi (navex).