Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musibah jatuhnya Pesawat Hercules C-130 H A-1334 di Wamena, Papua menambah panjang deretan pesawat TNI Angkatan Udara yang memakan korban.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja memastikan, sebelum terbang pesawat dilakukan penegecekan.
Begitu juga halnya pesawat hasil hibah militer Australia yang jatuh di Papua.
Menurutnya, pesawat tersebut dalam kondisi prima.
Burung besi itu keluaran pabrikan Lockheed Martin, Amerika Serikat terus dipelihara dengan baik kendati sudah berumur.
"Pemeliharaan pesawat teratur 50 jam (terbang) dirawat, tiap kelipatan dirawat dengan berbagai kegiatan, ada peningkatan," kata Hadiyan kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (18/12/2016).
Hadiyan menjelaskan, perawatan pesawat layaknya sebuah sepeda motor.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Jika motor tiap beberapa kilo meter ada pergantian oli hingga filter, hal serupa juga terjadi pada perawatan pesawat.
"Pesawat masih punya 69 jam untuk menuju perawatan ke 1000 jam (terbang)," kata Hadiyan.
Kata dia, meskipun burung besi itu sudah aktif digunakan Negeri Kanguru pada tahun 80-an, tapi masih dalam kondisi terawat.
"Pesawat selalu mengalami upgrade perbaikan. Sebelum dikirim sudah perbaikan dulu mesin segala macem. ini layak," katanya.