TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengancam akan menembak mati bandar narkoba dan pengkhianat di instansi yang dipimpinnya.
Hal itu ditegaskan Budi Waseso saat pelantikan Satuan Tugas Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan dan Peredaran (P4GN) Provinsi Sumatera Utara di kantor bupati Deliserdang, Selasa (20/12/2016).
"Jangan ragu untuk menembak mati bandar narkoba, pengedar, pelaku bisnis narkoba maupun penggunanya. Siapapun yang terlibat penyalahgunaan narkoba harus ditindak tegas. Termasuk jika ada pengkhianat di dalam tubuh BNN," kata Buwas, Selasa (20/12/2016).
Saat ini, menurutnya, bandar narkoba sudah gila-gilaan dalam memasarkan narkoba di Indonesia. Dirinya pun harus mengikuti apa yang diinginkan bandar narkoba.
"Kalau bandar narkoba itu gila, kita juga harus gila menghadapi peredaran narkoba yang gila ini," ucapnya.
Ke depannya dia meminta semua lini, instansi dan masyarakat saling bersinergi.
"Untuk TNI, saya rasa dengan kata perang sudah dapat dimaknai. Mari sama-sama kita membersihkan narkoba ini demi generasi bangsa," tegasnya.
Dia menjelaskan, BNN telah memusnahkan 1.929 gram sabu dan ganja 6.931 gram sebagai barang bukti.
"Alat untuk memusnakan barang bukti sekarang sudah canggih, dimusnahkan di atas mobil blender bersuhu 1.200 derajat celsius," ujarBuwas.
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi yang dilantik sebagai pembina Satgas P4GN Sumut mengatakan, narkoba membuat kita banyak kehilangan generasi penerus bangsa, maka hadirnya Satgas sangat positif.
Sebab, untuk melawan narkoba tidak cukup hanya BNN dan kepolisian saja, tetapi seluruh elemen harus berpartisipasi.
“Saat ini peredaran narkoba sudah lampu merah, untuk itu, di dunia pendidikan kita harapkan menteri pendidikan membuat mata pelajaran terkait bahaya narkoba,” kata Erry.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto mengatakan, Deliserdang merupakan daerah rawan peredaran narkoba. Berdasarkan data yang diperoleh, Sumut sudah menjadi daerah transaksi bisnis.
"Sudah ada yang mentransfer ke Bali dari Sumut. Makanya kita membentuk satgas di sejumlah titik yang dianggap rawan dan strategis,” kata Andi.
Berdasarkan data BNN Provinsi Sumut, ada 20 persen yang sudah diungkap dan 80 persen masih beredar.
"Ada temuan 50.000 butir pil ekstasi permen berbentuk boneka dan berwarna. Ini perlu diwaspadai di Sumut," ucapnya.
Peredaran narkoba di Sumut meningkat setiap tahun, apalagi menjelang libur tahun baru. Dia berharap Satgas P4GN dapat melibatkan instansi terkait untuk mencegah dan membersihkan narkoba di wilayahnya masing-masing.