TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adam Noor Syam dibekuk Tim Densus 88 Mabes Polri di wilayah Tangerang Selatan pada Rabu (21/12/2016) pagi.
Ia berasal dari keluarga yang terpandang di kampungnya.
Kedua orangtuanya bermukim di Jalan Langgar Utara No. 75 RT 03 / RW 01 Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Pantauan Warta Kota di lokasi rumah kedua orangtua Adam bercat dan berpagar putih.
Kediamannya terduga teroris itu tampak sunyi sepi.
Baca: Tetangga: Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Orangnya Baik dan Alim
Terdengar hanya kicauan burung di dalam sangkar yang berada di rumah orangtua Adam ini.
Jendela dan daun pintu berbetuk ukiran relief.
Ada juga tanaman - tanaman menggantung menghiasai rumah itu.
Ayah Adam bernama Sumidi.
Sedangkan ibunya yakni Sunarti.
Mereka sudah lama bermukim di tempat tersebut. Keduanya dikaruniai tiga orang anak.
Anak pertama berjenis kelamin perempuan yang sudah berkeluarga dan tinggal di kawasan Serpong.
Sedangkan anak keduanya seorang pria bekerja di salon luar kota Jakarta dan jarang pulang ke rumah.
Adam merupakan anak bungsu yang sudah menikah. Ia mengontrak di bilangan Serpong.
"Keluarganya terpandang. Ayahnya Kepala Office Boy di PLN. Berwawasan luas kaya ustaz gitu," ujar Kasimah satu dari tetangga sekitar di kediaman orangtua Adam, Kamis (22/12/2016).
Ayah serta ibu Adam hubungannya baik dengan para tetangga.
Baca: Ketua RT Kaget Ada Penggerebekan Teroris Eh Tahunya Datang Densus, Lemes Saya Pak
Sang ibu juga kerap kali mengaji di Mushola sekitar.
"Kalau ibunya jualan pulsa sama peyek. Tapi sudah setengah tahun ini tidak jualan lagi," ucapnya.
Erlina yang juga merupakan masyarakat setempat mengungkapkan pada Rabu (21/12/2016) sekitar pukul 23.00 polisi bersenjata laras panjang mendatangi kediaman orangtua Adam itu.
Warga pun terkejut dengan kedatangan Tim Densus.
"Ya pada kaget lah, kan keluarganya dihormati dan terpandang. Kemarin isterinya Adam juga dibawa ke sini," kata Erlina.
Padahal menurut Erlina, karakter Adam dikenal sebagai sosok yang ramah dan sopan.
Adam bekerja sebagai driver ojek online.
"Dulu waktu di SMA dia (Adam) senior saya. Orangnya rajin ikut organisasi. Tapi setelah lulus dari SMA dia kaya ikut jaringan - jaringan organisasi yang jelas itu, saya juga kaget," ungkap Puguh warga sekitar yang menyebut bahwa Adam tinggal bersama keluarganya di sini sejak tahun 1996.
Ketua RT setempat, Wagimin menuturkan bahwa ayahanda Adam sempat pingsan berkali - kali saat mengetahui anaknya dibekuk Tim Densus 88 terkait aksi teror.
Hingga kini ayah Adam masih belum mau memberi keterangan perihal penangkapan anaknya.
"Adam itu orang alim. Pemuda masjid dan aktivis di kampung ini. Setelah dia nikah, tidak tinggal di sini lagi," imbuh Wagimin.
Sementara itu Lurah Larangan Utara, Samsul Karmala menambahkan pihaknya sudah memberikan imbauan kepada RT/RW setempat harus segera mendata warga - warganya yang baru pindah.
Jika ada gerak - gerik yang mencurigakan sebaiknya langsung dilaporkan.
"Saya juga sudah mendatangi rumah keluarga Adam. Kedua orangtuanya shock, terus - terusan menangis. Kami memberikan dukungan moril dan meminta kepada warga untuk saling koordinasi," papar Samsul.
Penulis: Andika Panduwinata