Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj menganggap sebuah ancaman serius jika benar Indonesia diserbu tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal.
Keberadaan TKA ilegal bisa merugikan masyarakat Indonesia karena masih banyak yang belum memiliki pekerjaan.
Dengan serbuan TKA ilegal, tentunya akan mempersulit upaya para pengangguran di dalam negeri mendapatkan pekerjaan.
"Dari kita saja banyak yang menganggur, kok orang asing disuruh kerja," ujarnya kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016).
Namun, ia mendukung jika ada TKA yang masuk dengan mengikuti prosedur resmi dan memang bermanfaat untuk negara.
Said Aqil Siraj mencontohkan, bila suatu proyek di dalam negeri membutuhkan seorang ahli di mana tidak ada warga negara Indonesia yang yang mampu, maka sah-sah saja pemerintah mengizinkan TKA masuk.
"(Tapi) kalau pekerja kasar, tetangga saya juga bisa semua," katanya.
Betul atau tidak serbuan TKA tersebut, Said Aqil Siaj mengaku belum tahu.
Namun, ia sudah menyampaikan saran kepada pemerintah agar isu yang sedang berkembang di masyarakat soal serbuan TKA bisa diluruskan.
Ia juga mengapresiasi langkah sejumlah pejabat yang sudah merespon isu tersebut.