Terkait spesifikasi, Connie menjelaskan bahwa AW101 memiliki perbedaan dengan helikopter sejenisnya seperti Cougar dan Super Puma yang masih digunakan oleh Indonesia.
Menurut Connie, kemampuan satu unit AW101 bisa mengangkut beban personil yang biasanya memerlukan dua unit Cougar.
“Kita lihat dari tonase dan endurance misalnya kan untuk angkut personil yang memerlukan dua cougar cukup satu AW. Dari kapasitas angkut sudah jelas lebih cepat lebih hemat karena deploying dua pesawat beda jauh dengan satu pesawat,” ucap Connie.
Dari segi bobot, Connie menjelaskan bahwa AW101 berbobot 16 ton, sementara Super Puma hanya 11 ton. Jika melihat segi mesin atau engine dan daya tahan mesin atau endurance, AW101 ditopang tiga engine dengan endurance 900nm.
Sedangkan, lanjut Connie, EC725 atau Cougar ditopang tiga engine dengan endurance 600nm.
“Sehingga sangat tidak fair jika dari perbedaan jauh antara bobot, endurance dan machine,” tutur Connie.