TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Bupati Katingan provinsi Kalimantan Tengah H. Ahmad Yantenglie mendadak menjadi buah bibir.
Pasalnya, bupati berusia 43 tahun ini dilaporkan tertangkap basah selingkuh dengan seorang istri polisi.
Dikutip dari Tribun Kalteng (Tribunnews.com Network), penyidik dari kepolisian Polres Katingan Kabupaten Katingan, Kamis (5/1/2017), masih memproses kasus dugaan perzinahan yang diduga dilakukan oleh Ahmad Yantenglie.
Baca: Saat Pintu Didobrak Bupati Katingan Tanpa Busana Bareng Teman Wanitanya, Ini Video dan Kronologinya
Kapolres Kabupaten Katingan, AKBP Tato Pamungkas, mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan penyidikan terkait laporan dari Aipda Sulis Kepala SPKT Katingan Hilir, terkait perselingkuhan yang dilakukan istrinya tersebut.
"Saat ini masih dalam lidik kami," ujar Kapolres.
Siapa sebenarnya Yantenglie?
Dikutip dari Wikipedia, Yantenglie adalah bupati Katingan petahana yang menjabat pada periode 2013–2018. Ahmad Yantenglie sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil bupati Katingan bersama Duwel Rawing pada periode 2003–2008 dan anggota DPRD Katingan pada masa bakti 2009–2014.
Ia terpilih sebagai Bupati Katingan berpasangan dengan wakil bupati Sakariyas melalui Pilkada Katingan putaran kedua pada 13 Juni 2013.
Sebelumnya Pilkada Katingan putaran pertama digelar pada 4 April 2013 yang pada saat itu diikuti enam pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Namun, karena selisih suara pasangan calon Ahmad Yangtenglie-Sakariyas dan Cristanto T. Ladju-H. Surya sangat tipis, maka diadakan pilkada putaran kedua. Kemudian Ahmad Yantenglie-Sakariyas ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati Katingan terpilih pada 23 Juni 2013 oleh KPU Katingan dengan persentase suara sebesar 61,61 persen.
Kemudian pada 24 Juli 2013 pasangan Ahmad Yangtenglie-Sakariyas dilantik oleh Gubernur Kalimantan Tengah saat itu, Agustin Teras Narang, sebagai bupati dan wakil bupati definitif Kabupaten Katingan periode 2013–2018.
Sementara, situs katingankab.go.id menulis sederet karir Ahmad Yantenglie di organisasi.
Karier organisasi dimulai sebagai Sekretaris Umum Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpar (1996-1997), menjadi ketua Angkatan Penerus Perjuangan Gerakan Mandau Talawang Pancasila (APPGMTP) Wilayah Katingan (1992-2001) dan menjabat sebagai Sekretaris I Badan Persiapan Pembentukan Kabupaten Katingan (1999-2002) dan karier politik berturut-turut menjabat sebagai Anggota PDI (1992-2001), Sekretaris PAC PDIP (2001-2002), Wakil Ketua DPC PDIP (2002-2007), ketua Badiklatcab PDIP (2002-2007), Anggota PDP (2009-2010) dan menjadi wakil Ketua PLH PDP (2010).
Tahun 2003 dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Katingan masa jabatan 2003-2008, terpilih mendampingi Bupati Katingan Drs. Duwel Rawing sebagai Wakil Bupati. Tahun 2009 terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Katingan masa bakti 2009-2013.
Terpilih menjadi Bupati Katingan masa jabatan 2013- 2018 dengan Visi “Katingan Cerdas Sehat dan Terbuka“ yaitu masyarakat Katingan berpikir cerdas, memiliki ketajaman intelektual, cerdas secara emosional dan spritual, sehat jasmani dan rohani, dan memiliki akses mudah dalam transportasi, telekomunikasi, informasi serta energi guna peningkatan perekonomian daerah.
Melalui Misi “Pelayanan yang prima agar terwujud Katingan cerdas sehat dan terbuka dalam keadilan dan kesejahteraan”, yaitu peningkatan pola pikir, kualitas sumber daya aparatur pemerintah, peningkatan peran pemerintah sebagai inisiator, motivator, fasilitator dalam menggerakan roda pembangunan, perekonomian, sosial kemasyarakatan, peningkatan kualitas dan kuantitas dalam sistem dan kelembagaan dibidang pendidikan dan kesehatan, merencanakan, melaksanakan pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan Imtaq, Iptek dan berwawasan lingkungan, serta peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur daerah guna pelayanan prima dan daya dukung eknomi, diharapkan melalui visi dan misi ini pembangunan di Kabupaten Katingan dapat terakselerasi sehingga cita-cita terwujudnya kesejahteraan masyarakat Katingan dapat terealisasi.
Kronologis Perselingkuhan
Informasi yang dihimpun Tribun Kalteng menyebut, kronologis dugaan perselingkuhan yang terungkap.
Cerita bermula saat Aipda Sulis Kepala SPKT Katingan Hilir, suami dari perempuan yang dilaporkan selingkuhan bupati, pulang dari Sampit.
Tiba dirumah, dia mau mencari kunci rumah namun tidak ada karena dibawa istri korban yang bernama Farida Yeni itu.
Karena alasan dinas malam, polisi itu lalu mencari istrinya Farida Yeni ke Rumah Sakit Mas Amsyar Kasongan.
Di sana istrinya bertugas sebagai perawat namun Farida Yeni tidak ada ditempat.
Kemudian korban mencari Farida Yeni ke Jalan Nangka.
Setibanya korban di jalan nangka korban melihat tas, rokok milik Farida Yeni di sebuah rumah.
Melihat hal tersebut korban langsung mendobrak pintu depan rumah kemudian memeriksa ke kamar.
Lalu apa yang ditemukan?
Sulis panggilan akrabnya, menemukan istrinya, Farida Yeni sedang tertidur dengan bupati Ahmad Yantenglie dalam keadaan tanpa busana.
Atas kejadian tersebut korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Katingan Hilir. (*)