TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduil Parlemen Indonesia (Formappi), Djadijono, memprediksi kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 2017 belum mengalami perbaikan seperti tahun sebelumnya.
Dia menilai kinerja DPR pada 2016 diwarnai oleh citra negatif.
"Mengacu pada wajah politik 2016, kinerja DPR di tahun 2017 dapat diperkirakan belum akan mengalami perbaikan," tegas Djadijono di kantor Formappi, Jakarta, Senin (9/1/2017).
Baca: Tahun 2017 Kinerja DPR Diprediksi Memburuk
Djadijono berpendapat, tahun 2017 merupakan tahun politik dimana akan berlangsung event-event politik nasional.
Dikatakannya, tahun politik itu akan berangsung perebutan kekuasaan politik yang antara lain pelaksanaan Pilkada serentak.
"Di tahun 2017 ini juga akan dilakukan seleksi komisioner KPU dan Bawaslu serta dilakukaannya revisi UU Pileg maupun UU Pilpres yang berkaitan langsung dengan kepentingan politik parpol induk organisasi semua anggota DPR," tuturnya.
Baca: Fraksi PKS Berharap Novanto Fokus Perbaiki Kinerja DPR
Adanya event-event politik di 2017, Djadjiono menilai kompromi politik antar fraksi-fraksi di DPR akan berlangsung.
Dikatakannya, pembahasan APBN-P 2017 dan APBN 2018 oleh DPR diduga akan dimanfaatkan sebagai ajang 'bargaining position' dengan pemerintah ddemi kepentingan anggota atau partai politik demi memenangkan perebutan kekuasaan pada Pemilu 2019.
"Dan karena itu rakyat masih harus bersabat mmeihat sebagian besar pelaksanaan fungsi-fungsi DPR yang akan sangat pro kepentingan politik sesaat. Dan karena itu pula kepentingan rakyat yang diwakili akan terabaikan," ujarnya.