TRIBUNNEWS.COM - Tewasnya Amirulloh Adityas Putra (18), Taruna Tingkat I di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), tak hanya membuat netizen geram, namun juga memunculkan kembali pertanyaan yang tak kunjung terjawab.
Puluhan netizen melontarkan uneg-unegnya pada kolom komentar berita Tribunnews berjudul Selain Kematian Amirulloh, Inilah Kasus-kasus Penganiayaan yang Terjadi di STIP Jakarta.
Pertanyaan yang paling banyak dilontarkan adalah bagaimana bisa kasus serupa bisa berulang dengan tempat dan latar belakang yang sama?
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana sebenarnya kesungguhan pihak STIP untuk mencegah aksi senioritas maupun hukuman atas perbuatan tersebut.
Terus berulangnya kasus serupa hingga menewaskan taruna membuat netizen geram dan kecewa.
Banyak yang memlesetkan singkatan STIP, hingga permintaan pembubaran sekolah tersebut sebagai wujud kekecewaan mereka.
Berikut beberapa komentar netizen:
Penganiayaan sprti itu sudah srng trjdi di stip, yang saya herankan knp msh da juga kejadian yang sama pada korban lainnya, apa pihak sekolah tidak peduli terhadap siswanya, hrusnya mrka dari dulu sudah mengambil kebijakan supaya hal ini tidak terjadi lagi kedepannya
Hhmm siswa sma pihak skolahnya ama jha
itu bukan tempat pendidikan namanya, itu tempat penganiayaan, berarti ketuanya lalai sampai kejadian seperti ini berulang ulang, tempat apa itu kok masih dibuka.
Ya allah koq bisa sperti ini..dimana mana terjadi pembunuhan dan penganiayaan mahasiswi dan siswa...
Ini sistim pendidikan yg nggak benar kog masih dipertahankan....jadi pertanyaan besar......apakan methode pendidikan model begini apakah perlu dipertahankan ????????
Kasus sprti ini terulang lagi dngan modus yg sama dan ditmpat yg sma...skolah bergengsi dng biaya yg fantastis dan penganiayaan yg sadis..nm nya jg STIP=SEKOLAH TINGGI ILMU PENGANIAYAAN
Pihak sekolah juga harus d pidanakan itu.. masa hal konyol dan bodoh seperti itu berulang..
Harus di usut smpe tuntas jngn ada korbn lgi nanti
Lagi2 dan lagi.....kedepanyanya mungkin masih banyak laginyaaaa
Ketua STIP Dinonaktifkan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertindak cepat atas tragedi meninggalnya Amirulloh Adityas Putra (19 tahun), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Tingkat I Angkatan Tahun 2016 Jurusan Nautika.
Almarhum meninggal pada Selasa, 10 Januari 2017 yang diduga dianiaya oleh seniornya.
Lebih lanjut, Menhub Budi menyesalkan terjadinya tindakan kekerasan di Sekolah tersebut yang menewaskan taruna.
Pasalnya karena Kementerian Perhubungan telah berulang kali menyampaikan peringatan kepada para pengelola sekolah untuk melaksanakan standar prosedur (protap) pengawasan dan pencegahan terjadinya kekerasan di sekolah-sekolah dibawah pembinaan Kementerian Perhubungan.
"Menhub telah memerintahkan Kepala Badan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan untuk membentuk tim investigasi internal guna melakukan investigasi mengapa kasus tersebut sampai terjadi lagi," ujar Kabiro Humas Kemenhub Bambang S. Ervan, Rabu (11/1/2017).
Tim investigasi internal saat ini telah dibentuk dan diketuai oleh Sekretaris BPSDM Perhubungan, Edward Marpaung.
Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, Kemenhub juga telah mengambil langkah cepat dengan membebastugaskan Ketua STIP, Capt. Weku F. Karuntu, MM dan menunjuk Pelaksana Tugas Ketua STIP.
"Keputusan ini diambil untuk mempermudah pelaksanaan tugas tim investigasi internal yang telah dibentuk," jelas Bambang.
Selanjutnya Kemenhub juga akan bertanggungjawab terhadap seluruh proses mulai dari rumah sakit sampai dengan pemakaman. Kemenhub telah menyerahkan penanganan kasus ini kepada Kepolisian untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Menhub Budi menginstruksikan kepada Kepala BPSDMP agar lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi," kata Bambang.
Seperti diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 10 Januari 2017, malam menjelang dini hari tadi. Korban atas nama Amirulloh Adityas Putra, kelahiran 1998 tewas setelah sebelumnya dipanggil oleh beberapa seniornya ke ruang atas (tempat senior tingkat dua) di Gedung Dorm Ring 4, STIP Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.