News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bendera Merah Putih Dicoreti Pedang dan Tulisan Arab Saat Demo FPI, Kapolri Geram

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah massa dari Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1/2017). Aksi tersebut digelar untuk mendesak Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan yang diduga melindungi premanisme dan melakukan kriminalisasi kepada ulama saat terjadi kericuhan di Pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/1/2017). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian tampak geram dan langsung menginstruksikan anggota Polri untuk menyelidiki kasus dugaan penghinaan bendera merah putih yang terjadi saat aksi demo massa Front Pembela Islam (FPI) di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2016) lalu.

Diketahui, di tengah-tengah kerumunan massa ada berkibar bendera merah putih yang telah dicoret dengan tulisan Arab dan gambar silang pedang berwarna hitam.

Saat ini, polisi tengah mencari siapa yang membuat dan membawa bendera tersebut.

"Sekarang kita melakukan penyelidikan. Siapa yang membuat, siapa yang mengusung. Penanggung jawab, korlapnya akan kita panggil," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2017).

Baca: Tolak Desakan FPI, Kapolri Pastikan Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Tidak Dicopot

Coretan yang disengaja pada bendera merah putih tersebut, kata dia, merupakan suatu pelanggaran.

Pelaku pun dapat diancam dengan hukuman kurungan selama satu tahun penjara.

"Bendera merah putih tidak boleh diperlakukan tidak baik, di antaranya membuat tulisan di bendera dan lain-lain. Itu ada undang-undangnya, hukumannya satu tahun," tutur dia.

Baca: Tanggapi Demo FPI, Wiranto Bilang Jangan Sampai Demo Menjadi Tren untuk Menekan

Oleh sebab itu, dia meminta agar anak buahnya mengusut kasus ini secara maksimal.

Dia ingin melihat, apakah pelaku maupun koordinator aksi berani mempertanggungjawabkan tindakan itu.

Apalagi, gambar dan rekaman video berkibarnya bendera merah putih yang dicoret dengan tulisan Arab itu telah viral di sejumlah media sosial.

"Kita melihat sportifitas. Jangan sampai nanti, mohon maaf, ada akal-akalan bilang nggak tahu padahal tahu, itu berbohong diri sendiri," ungkapnya.

Penulis: Bintang Pradewo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini