News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jemaah Umrah Kesandung Masalah

Kalimat Sepele Inilah yang Bikin Dua Jemaah Umrah Sengsara, Ditahan di Sel dan Berurusan Panjang

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangan Nonik Indrawati Ningsih (28) menggenggam erat tangan suaminya, Luthfi Hakim (29). Nonik terlihat tak kuasa melihat nasib orang tuanya, Triningsih Kamsir Warsih (50) warga Dusun Pilangsari, Desa Beji, Kecamatan Beji, Pasuruan yang terkatung - katung di Jeddah. Triningsih merupakan satu dari dua jamaah umrah yang ditahan petugas keamanan dan kepolisian Jeddah karena diduga membawa bom.

"Kalau saya dengar dari Bu Umi itu, pramugarinya bertanya menggunakan bahasa melayu, tasnya kok berat bu, isinya apa? Bu Umi menjawab kalau dari Arab ya jelas membawa oleh - oleh, masa bawa bom," imbuhnya.

Dari guyonan itulah, kata Mustain, akhirnya, pramugari melapor ke kokpit dan pilot langsung menghubungi petugas keamanan dan otoritas bandara yang intinya menginformasikan ada ancaman bom di dalam maskapai Royal Brunei Airlines.

"Petugas datang dan membawa bu Umi dan Tri ke ruang khusus beserta tas Bu Tri," katanya.

Setelah itu, pihak maskapai menyatakan ada delay keberangkatan menuju Indonesia dengan alasan akan ada pemeriksaan ulang.

Pemeriksaan itu berlangsung lama, kurang lebih 15 jam. Bahkan, ia menyebut, dirinya bersama jemaah lainnya diinapkan di hotel bandara untuk istirahat.

"Saya sempat menginap di hotel menunggu pemeriksaan ulang pesawat dan pemeriksaan terhadap bu Tri , bu Umi dan isi di dalam tas bu Tri," paparnya.

Awalnya, jadwal keberangkatan ke Indonesia itu pada 11 Januari 2017 pukul 18.30. Namun, karena ada insiden itu, pesawat baru dinyatakan aman dan diterbangkan ke Indonesia pada 12 Januari sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

"Tapi waktu mau pulang itu, kami justru tidak tahu kalau petugas keamanan akan menahan dua jemaahnya. Saya baru tahu kalau mereka ditahan, 20 menit sebelum pesawat take off," jlentrehnya.

Ia mengaku sempat kaget, mengingat dari awal tidak ada pemberitahuan dari pihak bandara dan petugas keamanan Jeddah untuk menahan dua jemaahnya.

Ia pun juga tidak curiga. Sebab, anak pertama Umi Widayani, Lyan Widia juga sempat memberikan kabar bahwa pemeriksaan sudah selesai.

"Sudah selesai kata anak bu Umi itu. Makanya saya juga kaget kalau ternyata tidak diperbolehkan terbang," paparnya.

Mustain menambahkan, pada intinya, tas yang dibawa bu Tri itu memang bukan berisi bom atau bahan peledak.

Di dalamnya, murni berisi kurma dan air zam - zam.

Namun, kepolisian Jeddah mungkin memiliki pemahaman lain.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini