Maka, dua orang kliennya ditahan di Jeddah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Ya gak mungkin ada bomnya. Emang niatnya itu hanya bercanda saja," tandasnya.
Sekadar diketahui, Umi Widayani dan Tri Ningsih merupakan satu keluarga. Mereka berangkat bersama empat orang yakni bersama Mohammad Andono (60) kakak pertama Umi Widayani, Umi Widayani, Tri Ningsih, dan Lyan Widia anak pertama Umi Widayani.
Hanya Mohammad Andono yang pulang ke Pasuruan.
Lyan Widia memang tidak terlibat dan sebenarnya diperbolehkan untuk pulang.
Namun, Lyan nekat bertahan di Jeddah mendampingi sang ibu yang sedang tersandung masalah.
Jadi, dari empat orang, ada tiga orang yang masih di Jeddah. Dua orang diantaranya masih ditahan di penjara wanita.
Kronologi lengkap hingga dua jemaah ditahan
- 31 Desember 2016, satu keluarga terdiri dari empat orang asal Pasuruan menjalankan ibadah umrah. Mereka adalah Triningsih Kamsir Warsih (50) warga Dusun Pilangsari, Desa Beji, Kecamatan Beji dan Umi Widayani Djaswadi (56), Lyan Widia (31) dan Mohammad Andono (60) warga Jalan Bendosolo, Desa Pogar, Kecamatan Bangil.
- Mereka bersama 59 jemaah lainnya berangkat menggunakan Sepinggan Travel.
- 11 Januari 2017 sekitar pukul 18.30, rombongan dijadwalkan pulang ke Indonesia. Namun, sebelum berangkat Umi yang semula duduk bersama Andono mendadak tukar tempat karena ingin duduk bersama Tri.
- Saat bersamaan, pramugari membantu Tri yang sedang menata tasnya di kabin. Karena terasa sangat berat, pramugari menanyakan isi tas Tri itu.
- Umi yang saat itu berada di sebelah Tri, menjawab dengan bahasa indonesia
"Kalau dari Arab ya bawa oleh-oleh, masak bawa bom". Perkataan Umi itu dimaksudkan hanya bercanda dengan pramugari tersebut.
- Hal sepele itu justru jadi bumerang. Pramugari lantas melapor ke kokpit, dan pilot Royal Brunei Airlines langsung menghubungi petugas kemanan dan otoritas bandara.
- Penerbanang di delay. Pilot minta ada screening ulang atau pemeriksaan ulang untuk memastikan keberadaan bom itu.
- Penumpang dipindahkan ke ruang tunggu. Petugas bandara kemudian sedang sibuk mencari keberadaan bom yang dikatakan Umi.
- Petugas bandara melakukan pencarian selama 15 jam, dan penerbangan ditunda dalam waktu yang sama. Bahkan, penumpang dibawa ke hotel bandara untuk istirahat.
- 12 Desember pukul 09.00 pesawat terbang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah menuju Indonesia, namun tanpa tiga orang dari Pasuruan.
- Mereka adalah Triningsih Kamsir Warsih (50), Umi Widayani Djaswadi (56), Lyan Widia (31) .
Tri dan Umi ditahan kepolisian setempat untuk penyelidikan lebih lanjut atas guyonan bom itu. Sedangkan Lyan memilih bertahan untuk mendampingi mamanya.
- Hingga 17 Januari 2017, mereka belum kembali ke Indonesia. Bahkan, informasi terakhir, Tri dan Umi ditahan sel tahanan atau penjara wanita di Jeddah yakni Sijjin Islakhiyah, Dahbah, Jeddah.
- Hari ini, dijadwalkan pemeriksaan terakhir. Kalau hari ini penyidik kepolisian Jeddah menyatakan ada indikasi pelanggaran, keduanya akan berlanjut ke persidangan. Jika tidak ditemukan, maka keduanya akan dipulangkan.
- Pihak Sepinggan Travel sudah mengajukan surat permohonan pengampunan dan meminta bantuan ke Konjen untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. (Surya.co.id/Galih Lintartika)