Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menulis soal hoax di akun twitternya.
Hal itupun mendapat tanggapan dari Politikus Hanura Dadang Rusdiana.
"Politik kan lagi memanas. Pilkada DKI ini dampaknya luar biasa, pertarungannya kemana-mana. Demo atas dugaan penistaan, saling lapor sampai perang pernyataan antar tokoh," kata Dadang melalui pesan singkat, Jumat (20/1/2017).
Dadang mengingatkan perang pernyataan tersebut tidak boleh mengorbankan sesuatu yang lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa.
Sekretaris Fraksi Hanura itu meminta semua pihak menjaga diri dengan mengerem pernyataan yang provokatif atau saling menyalahkan.
"Dulu presidennya Pak SBY dengan segala kelebihan dan kekurangan. Sekarang Pak Jokowi dengan segala kelebihan dan kekurangannya pula," kata Dadang.
Namun, kini semua pihak harus mendukung Presiden Jokowi.
Dadang meminta publik menghormati posisi presiden.
"Jangan sampai dituduh lain-lain apalagi penyebar hoax, yang benar saja, enggak ada model Jokowi seperti itu," imbuh Dadang.
"Jadi baiknya semua elit jangan dulu melontar pernyataan yang aneh-aneh , dinginkan dulu suasana. Kalau ingin bertanding "arena dan ringnya" sudah disiapkan , mau pilkada, pileg atau pilpres, tunggu saja," tambah anggota Komisi X DPR itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Roy Suryo membenarkan cuitan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di akun twitter resminya @SBYudhoyono.
"Ya memang benar, tweet dari Pak SBY itu sangat singkat tetapi padat, sangat bermakna," kata Roy ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (20/1/2017).
Roy mengatakan SBY bila menulis sesuatu di twitter sudah paripurna sehingga tidak perlu ditafsirkan apalagi ditambahi.
"Mari kita semua Introspeksi terhadap apa yg sudah dituliskan oleh beliau dalam twit tersebut," kata Mantan Menpora itu.
Diketahui, cuitannya, SBY mempertanyakan kondisi negara dan berita- berita "hoax".
"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru Fitnah 7 penyebar "hoax"berluasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,"cuitnya 32 menit yang lalu, Jakarta, Jumat (20/1/2017).