News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Romo Benny: 10 Tahun Negara Tidak Hadir Terkait Kasus Kekerasan Intoleransi

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Romo Benny Susetyo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agamawan Antonius Benny Susetyo atau sering dikenal Romo Benny mengungkapkan sudah 10 tahun pemerintahan yang lalu, negara tidak hadir soal kekerasan yang bernuansa intoleransi.

“Hampir 10 tahun negara tidak hadir dalam pelaku-pelaku intoleransi, bahkan kekerasan bernuansa agama. Dari data Setara Institute itu ada 2015 kasus tidak pernah ditindak,” ujar Romo Benny di sela acara Ngaji Kebangsaan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1/2017).

Dari kasus yang menurut Romo Benny diabaikan tersebut, melahirkan ketakutan, kecemasan di tengah masyarakat dan mengancam kemajemukan.

"Maka yang sekarang yang menjadi problem kita adalah kita sekarang menghadapi situasi darurat intoleransi karena negara yang harusnya hadir, tiba-tiba tunduk dan kerap kali negara kalah,” ucap Benny.

Baca: Bamusi PDIP Waspadai Adanya Gerakan Pemecah Belah Bangsa

Karena itu, Romo Benny mengatakan sudah tepat jika pemerintah saat ini mengupayakan mengembalikan Pancasila sebagai dasar negara.

“Kalau Pancasila jadi dasar, maka apa yang diperjuangkan Soekarno-Hatta itu harga mati dan Pancasila itu harus menjadi ideologi bangsa. Maka ideologi di luar Pancasila itu bertentangan dengan kemauan hidup bersama,” tutur Romo Benny.

Upaya yang dilakukan pemerintah saat ini, menurut Romo Benny, menumbuhkan kembali komitmen kebangsaan, sehingga kesadaran muncul di daerah untuk kembali membangun nasionalisme.

“Maka saya ingin negara tegas dan mau kembalikan panji Pancasila menjadi kekuatan dasar kita untuk membangun dan mengamankan,” kata Romo Benny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini