TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumor akan digantinya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mencuat sejak akhir tahun 2016.
Kabar itu semakin membuncah setelah dilantiknya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), baru-baru ini.
Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie mengatakan memang berita Jenderal Gatot ingin diganti dari Panglima TNI pernah muncul.
Namun, Connie tidak ingin mendahului kewenangan atau hak Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pergantian tersebut.
"Saya bukan mendahului Presiden, tapi Panglima Gatot memang beritanya akan segera berganti. Menurut saya, baiknya Pak Ade Supandi KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) dahulu," kata Connie di Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Karena, setelah dilantiknya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), banyak yang beranggapan kalau Hadi dipromosikan jadi Panglima TNI mengingat karier beliau yang begitu meroket beberapa akhir tahun ini.
Namun, Connie menyarankan supaya Ade Supandi yang menggantikan Jenderal Gatot jika memang benar-benar terjadi rotasi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sebab, hal tersebut sesuai dengan nawacita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) bidang kemaritiman.
"Supaya roadmap visi maritim versi TNI kita dapat tumbuh sesuai seharusnya militer sebuah negara poros maritim dunia," ujarnya.
Menurut dia, Marsekal Hadi mungkin sangat memungkinkan menjadi Panglima TNI setelah Ade Supandi nanti yakni di akhir 2018 atau 2019.
Karena, beliau harus jadi panglima pamungkas yang mampu create joint operation dari kekuatan udara yang memayungi TNI AL dan TNI AD.
"Sebelum Pilpres 2019 sehingga yang lain tinggal meneruskan strategi dan rencana TNI sebagai negara poros maritim dan dirgantara dunia," jelas dia.