TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi dan politik dari Universitas Indonesia Faisal Basri mengaku sedih mendengar koleganya di Partai Amanat Nasional (PAN), Patrialis Akbar terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kesedihan Faisal sampai bulu kuduknya merinding.
Baca: MK Akan Ajukan Pemberhentian Sementara Hakim Patrialis Akbar Kepada Presiden
Ditemui di komplek DPR/MPR Wajah Faisal pun melongo mengetahui hal tersebut.
Pengamat yang sering memberitahukan banyak fakta dan data perekonomian dan peta perpolitikan itu tidak bisa banyak bicara menanggapi OTT Patrialis Akbar.
"Nggak bisa ngomong bagaimana, merinding saya," ujar mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas itu saat berbincang kepada Tribunnews.com, Kamis (26/1/2017).
Sembari berjalan pelan, Faisal memikirkan nasib kawannya yang sekarang diproses oleh KPK. Mata Faisal pun menjadi sering melihat ke atas membayangkan Patrialis Akbar melakukan sebuah tindak kejahatan.
Faisal yang mengenakan kemeja biru muda awalnya tidak percaya dengan pemberitaan OTT Patrialis Akbar. Bahkan Faisal mengerenyitkan matanya jika membayangkan kesalahan yang dibuat oleh mantan Wakil Sekjen PAN tersebut.
"Sedih saja, nyesek saya nggak bisa ngomong," ungkap Faisal.
Faisal pun menceritakan hubungannya dengan Patrialis Akbar cukup dekat waktu masih terjun langsung di duia politik.
Sembari membetulkan kacamatanya, Faisal pun tidak bisa memberikan komentar tajam seperti biasanya terkait kasus korupsi.
"Kawan saya, waktu dia Wakil Sekjen, saya jadi Sekjennya," papar Faisal.