TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh menganjurkan video Presiden Joko Widodo dengan siswa SD yang viral untuk tidak jadi bahan tertawaan.
Niam menganggap peredaran video tersebut dan menjadikannya bahan candaan sama saja dengan bullying terhadap anak.
"KPAI menyayangkan peredaran materi video anak yang sedang Presiden dan viral sebagai bahan tertawaan. KPAI minta untuk segera menghentikan peredaran (video) karena hal itu termasuk kategori bully terhadap anak," kata Niam melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (26/1/2017).
Baca: Dua Kali Salah Sebut Jenis Ikan, Anak Ini Tetap Dapat Sepeda
Niam mengungkapkan, KPAI telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mencegah peredaran video itu dengan cara take down.
Dia juga menekankan, apa yang diucapkan anak tersebut di sebuah forum resmi bersama Presiden bukanlah sebuah lelucon.
"Saatnya kita memiliki sensitivitas terhadap perlindungan anak. Dengan video disebar terus, si anak bisa tertekan secara psikis. Belum lagi akan jadi bahan olok-olokan," ujar Niam.
Video yang dimaksud sudah viral di beberapa linimasa media sosial.
Tayangan berdurasi hampir satu menit itu memperlihatkan siswa SD yang sedang ditanya tiga jenis ikan oleh Presiden Jokowi.
Jika bisa menjawab, Jokowi menjanjikan untuk memberi sepeda bagi siswa tersebut.
Namun, ketika menjawab jenis ikan yang terakhir, anak itu salah ucap hingga mengundang tawa khalayak di sana.
Tidak lama setelah itu, Jokowi meralat ucapan anak itu dengan menyebutkan ikan tongkol.(Andri Donnal Putera)