TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih berusaha untuk menekan angka kelahiran anak di Indonesia.
Pasalnya, berdasarkan data yang dimiliki saat ini, setiap wanita di Indonesia mempunyai rata-rata kelahiran 2,6 anak, padahal seharusnya setiap wanita rata-rata hanya memiliki 2,1 anak.
"Ini yang masih kita coba untuk tekan sehingga angka kelahiran dan kematian itu bisa tetap stabil dan tidak ada ledakan jumlah penduduk," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/2/2017)
Kepala BKKBN mengatakan bahwa hingga saat ini program Keluarga Berencana dengan motto dua anak cukup, masih terus digalakkan ke setiap daerah terpencil sekalipun.
Selain itu, program yang sudah dicanangkan sejak jaman Orde Baru tersebut masih dirasa relevan karena tujuannya ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bukan kuantitas banyaknya jumlah penduduk.
"Jadi tujuannya dua anak cukup supaya keluarga bisa mendidik anak menjadi manusia berkualitas, artinya punya karakter dan kompetensi. Itulah ke depan yang kita harapkan. Maka itu infrastruktur dibangun secara merata, begitu juga manusianya harus dibangun kompetensinya dan karakternya," kata dia.