TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akun resmi twitter Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono berkicau mengenai tindak mata-mata (spying), Sabtu (4/2/2017) sore sekira pukul 17.00.
Dalam tweet-nya, SBY meminta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Haji Ma'ruf Amin agar bersabar dan tegar. Pada kicauan itu, disebutkan pula tujuan aksi mata-mata bukanlah Maruf Amin.
"Jika kita dimata-matai. Sasarannya bukan Bapak (Ma'ruf). Kita percaya Allah maha Adil," ujar SBY.
Sebelumnya, dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2017) silam, SBY juga berbicara terkait dugaan tindakan spying.
Baca: Ini Pernyataan Lengkap SBY Soal Komunikasinya dengan Maruf Amin
Dalam konferensi pers silam, SBY angkat bicara soal tuduhan adanya komunikasi dengan Ma'ruf Amin, yang meminta fatwa terkait kasus penistaan agama yang menjadikan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai terdakwa.
Dugaan itu muncul setelah namanya mencuat dalam persidangan Ahok. Tim pengacara Ahok mempertanyakan keterangan yang disampaikan Ma’ruf sebagai saksi pada Selasa (31/1/2017).
SBY membantah bahwa dirinya meminta Ma’ruf untuk mengatur agar MUI mengeluarkan fatwa terkait kasus yang tengah mencuat.
Selain itu, SBY juga beranggapan ada penyadapan terhadap dirinya, yang dianggap sebagai perbuatan ilegal. Pasalnya, tidak ada ketetapan pengadilan yang memberikan izin untuk melakukan penyadapan itu.
Hingga kini, pihak kuasa hukum Ahok belum menyebutkan bukti apa yang dimiliki terkait percakapan tersebut. Rencananya, bukti itu akan dihadirkan dalam persidangan berikutnya.