TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah sukses menggelar gerakan menanam Jahe Merah tahap pertama pada tahun lalu, Pembinaan Gerakan Menanam Jahe Merah untuk Jakarta Sehat, Kuat dan Produktif, kembali hadir di tahun ini.
Kegiatan pembinaan tersebut berlangsung di aula serbaguna, Kantor Walikota Jakarta Selatan, Jalan Pranca Raya No. 9 Blok F Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (06/02/2017).
Acara yang merupakan kerjasama Bejo Bintang Toedjoe dengan beberapa stakeholder, yakni Pemerintah Kota Jakarta Selatan, KPKP, Sudin PPAPP PKK Kota, Kelurahan, Kecamatan, penanam Jahe Merah yang berasal dari RPTRA, Rusun dan Kelompok Masyarakat, serta Warta Kota.
Terdiri dari beberapa rangkaian acara, kegiatan pembinaan dimulai dengan menyanyikan lagu “Mars PKK” oleh ibu-ibu PKK, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ibu Ani selaku PKK Provinsi Jakarta dan Ibu Irma Irmansyah selaku PKK RPTRA Jakarta Selatan.
Ratusan peserta tampak hadir dan menduduki bangku-bangku yang disediakan penyelenggara. Mereka tampak antusias mengikuti pembinaan, terutama saat pemberian materi mengenai budidaya jahe merah.
Pemberian materi pembudidayaan jahe merah dilakukan oleh Ibu Nila dari KPKP serta David Walalangi sebagai pakar tanaman herbal sekaligus Direktur PT Yakin Raih Sukses.
“Acara ini ditujukan untuk membangun antusiasme masyarakat terutama mengenai pembinaan jahe merah. Untuk itulah, program CSR ini menggandeng banyak pihak, mulai dari pemerintah, PKK, pihak kelurahan, aparatur negara seperti KPKP, dan Dinas pertanian, “ungkap Budi selaku perwakilan Bejo Bintang Toedjoe.
Tak hanya pemberian materi, acara semakin meriah dengan adanya pembagian doorprize berhadiah menarik, seperti alat-alat memasak hingga voucher belanja.
Dari setiap proses ini, Bejo Bintang Toedjoe mengharapkan adanya ikatan sosial dari SDM berkualitas meningkatkan kerjasama, pengetahuan dan skill masyarakat dan kesempatan untuk berwirausaha.
Lebih lanjut Budi juga menjelaskan alasan pemilihan wilayah pelaksanaan kegiatan Pembinaan Budidaya Jahe Merah di Jakarta karena melihat potensi-potensi di wilayah Jakarta berdasarkan tiga tempat yakni, RPTRA, Rusun dan Kelurahan.
Masyarakat pun mendapat banyak manfaat dari terlaksananya kegiatan ini berupa pengetahuan dan ikatan sosial antar masyarakat dalam bentuk kerjasama dan tukar informasi mengenai budidaya Jahe Merah.
Seperti yang diungkapkan Pak Sainih (49) yang merupakan peserta tanam jahe merah dari Kecamatan Pasar minggu.
“Awal mula saya menjadi peserta karena di tempat saya belum ada RPTRA, KPKP menganjurkan saya dan kelompok di wilayah saya menjadi perwakilan kegiatan tersebut. Pertamakali saya mengikuti pembinaan di bulan November 2016, kemudian berlanjut mengikutinya di awal Februari 2017 ini,”ujar Pak Sainih.
Setelah mengikuti pelatihan ini kedua kalinya, Saidih bersama istri yang memiliki hobi bercocoktanam mengaku banyak manfaat yang dialami dari kegiatan ini.
“Acara ini bermanfaat karena saya dan istri memang hobi menanam. Saya mengharapkan untuk ke depannya tidak hanya jahe merah saja yang dibudidayakan, tetapi juga ada tanaman-tanaman lainnya, “kata Saidih.
Mengamini yang dialami Saidih, Ibu Tri Hastuti (46) peserta tanam jahe merah dari Grogol Selatan juga bersemangat mengikuti pembinaan ini.
“Saya ikut kegiatan ini November 2016 saat penanaman jahe merah. Saya mendapat banyak ilmu dan bergantian akan meneruskan ilmu kepada anggota kelompok lainnya. Berkat kegiatan pembinaan, kita jadi tahu perkembangan jahe yang kita tanam, “ungkap Tri.
Dia pun berharap acara pembinaan ini akan lebih banyak dilakukan sehingga pertemuan-pertemuan itu bisa jadi ajang tukar ilmu mengenai perkembangan jahe merah di daerah masing-masing.
Pembinaan ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut sejak 06 Februari hingga 8 Februari 2017 pada lima tempat, antara lain : Kantor Sudin PPAPP Jakarta Timur, Kantor Walikota Jakarta Selatan, RPTRA Sungai Bambu Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, RPTRA Kembangan Selatan Jakarta Barat, serta RPTRA Amir Hamzah Jakarta Pusat.