News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Grasi Antasari

Pesan 'Cikeas' Melalui Hary Tanoesoedibjo Tidak Menahan Aulia Pohan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antasari Azhar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkapkan adanya pesan dari 'Cikeas' pada 2009 lalu, untuk tidak menahan Aulia Pohan, yang saat itu menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Pada Maret 2009, Antasari Azhar didatangi oleh Hary Tanoesoedibjo.

Di kediamannya pada malam hari, Antasari mengatakan, adanya pesan yang dititipkan kepada Hary Tanoesoedibjo dari 'Cikeas'.

Pesan dari 'Cikeas' itu, meminta Antasari untuk tidak menahan Aulia Pohan.

Saat menjabat sebagai Ketua KPK, Antasari tengah menangani kasus korupsi Yayasan Bank Indonesia yang melibatkan Aulia Pohan.

Selain itu, juga menangani kasus korupsi Bank Century dan kasus IT KPU.

"Datang ke rumah saya minta, 'Jangan menahan Aulia Pohan karena saya bawa misi Pak. Saya diperintah dari sana untuk menemui bapak'," ujar Antasari.

Antasari menolak permintaan yang disampaikan Hary Tanoesoedibjo.

Dia mengatakan, sudah ada standar operasional prosedur di KPK. Hary Tanoe tetap mendesak.

",'Waduh pak, katanya ini keselamatan bapak bagaimana?' waktu malam itu. Saya bilang, 'Saya memilih jabatan, profesi penegak hukum konsekuensi apapun saya terima," ujar Antasari mengulang percakapannya dengan Hary Tanoe.

Antasari mempertanyakan kenapa Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, menginstruksikan Hary Tanoe untuk menemuinya. Karena itu, Antasari menduga ada keinginan dari penguasa untuk mengkriminalisasinya.

"Untuk apa waktu itu menyuruh Hary Tanoe, datang ke rumah saya malam-malam? Apakah masih bisa kita katakan SBY tidak intervensi perkara ini bukti. Untuk tidak menahan Aulia Pohan?" ucap Antasari.

Antasari tetap bersikeras tak akan membebaskan Aulia Pohan. Bahkan, Antasari mengatakan, ada penegak hukum yang diinstruksikan oleh penguasa untuk memproses hukum dirinya.

"Terus dikatakan kepada petinggi penegak hukum, 'Antasari liar tidak bisa dikendalikan lagi. Proses'. Inilah yang terjadi," ujar Antasari.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini