TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesudibjo tampak emosi ketika ditanya terkait pernyataan mantan Ketua KPK Antasari Azhar.
Muka bos MNC Group itu pun memerah saat wartawan menanyakan hal tersebut.
Hary Tanoe menegaskan bahwa penjelasan Antasari membantah jadi pengantar pesan dari pihak Cikeas.
"Jawaban cuma satu semua dengar ya, fitnah kok ditanggapin," ujar Hary Tanoe dengan nada tinggi yang disambut tepuk tangan para kader Perindo, di kantor pusat DPP Perindo, Jakarta, Rabu (15/2/2014).
Baca: Soal Hary Tanoe, Hotman Paris Bilang Pemberitaan Antasari Hanya Sensasi Belaka
Baca: Sekjen Perindo: Antasari Dendam ke SBY, Kok Bawa-bawa Hary Tanoe
Hary Tanoe pun tak mau banyak berkomentar mengenai pernyataan Antasari.
Menurut Hary Tanoe hal tersebut hanya membuang waktunya yang produktif.
"Sudah ya, cukup ya. Kalau mau ditanggapin itu buang-buang waktu," tegas Harry Tanoe emosi.
Hary Tanoe menambahkan tidak ingin memikirkan pernyataan Antasari.
Hal yang difokuskan Harry Tanoe adalah kerja produktif untuk mengembangkan Partai Perindo.
"Kita kerja yang produktif," ungkap Harry Tanoe.
Hary Tanoe pun berjalan cepat masuk ke dalam ruang rapat DPP Perindo.
Padahal sebelumnya mantan pasangan Wiranto di Hanura itu terlihat kalem saat melepas 37 ambulans yang dikirim ke beberapa daerah untuk kader Perindo.
"Udahkan itu artinya sudah semuanya," kata dia sembari berlalu meninggalkan para pewarta.
Sebelumnya Antasari mengaku SBY mengirimkan pengusaha Hary Tanoesudibjo ke rumahnya di bilangan BSD.
"Dia datang malam-malam ke rumah saya. Orang itu siapa? Orang itu adalah Hary Tanoesudibjo. Beliau diutus oleh Cikeas dan meminta agar saya tidak menahan Aulia Pohan," kata Antasari di gedung KKP.