TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerjasama partai politik (parpol) pengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ahok-Djarot dengan relawan saling mengisi dan melengkapi.
Sehingga ditengah serangan tajam yang ditujukan ke pasangan Ahok-Djarot, hasilnya sebesar 43.5% menunjukkan perpaduan kerjasama seluruh parpol yang menyatu dengan relawan dan harapan masyarakat Jakarta untuk ibukota yang lebih baik.
Baca: NasDem Protes Dituding PDI-P Tak Maksimal Dukung Ahok-Djarot
Baca: PAN Ngeyel Tidak Mau Dukung Ahok, PDI Perjuangan Ingatkan Jatah Menteri
Baca: Disinggung Soal Jatah Menteri, PAN Minta PDIP Tidak Seret Pilkada DKI Pada Koalisi Nasional
Baca: PAN: Pak Jokowi Rugi Mau Diseret PDI Perjuangan ke Pilkada DKI
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan pers, Minggu (19/2/2017).
"Kerjasama PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, dan PPP Djan Faridz yang menyatu dengan relawan merupakan kerja politik yang saling mengisi dan melengkapi. Tanpa mereka semua, mustahil berbagai serangan tajam tersebut bisa diatasi. Kami sungguh memberikan apresiasi atas kerjasama tersebut. Semua pihak telah berkeringat untuk Jakarta yang bebas korupsi, manusiawi, dan berkemajuan," ujar Hasto.
Menghadapi putaran kedua, Hasto menegaskan tekadnya untuk terus membuka ruang kerjasama dengan parpol yang lain seperti PKB, PPP dan PAN.
"Kerjasama tersebut sangat penting. Komunikasi politik akan kami intensifkan, meskipun demikian keputusan untuk mendukung Ahok Djarot kami serahkan pada kedaulatan setiap partai. Pada saat bersamaan kerjasama dengan Golkar, Hanura dan Nasdem akan terus ditingkatkan. Sebab setiap parpol punya keuanggulan dan ruang lingkup kerja yang saling melengkapi," jelas Hasto.
Hasto juga menegaskan pentingnya peran relawan dalam pemenangan Ahok-Djarot.
Menurut Hasto, relawan telah mengambil peran yang sangat penting.
Kreativitas dan spontanitas dukungan relawan Ahok-Djarot telah memberi warna tersendiri.
"Para relawan telah memperluas basis dukungan pasangan nomor 2. Dengan kreativitasnya, mereka mampu menampilkan kampanye yang menampilkan kinerja Ahok-Djarot dengan programnya yang konkret dan membumi," imbuh Hasto.
Sehingga, menurut Hasto, perpaduan kekuatan partai politik, relawan dan pergerakan masyarakat DKI untuk mendukung pemimpin yang tegas memerangi korupsi menjadi modal kemenangan putaran kedua Pilkada DKI bagi pasangan calon Ahok-Djarot.