TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah berlangsung selama tiga hari berturut-turut, Bejo Bintang Toedjoe menutup Pembinaan Gerakan Tanam Jahe Merah di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (08/02/2017).
Kegiatan pembinaan ini dimulai dari 06 Februari – 08 Februari 2017 pada seluruh daerah DKI Jakarta, yang bertempat di Kantor Sudin PPAPP Jakarta Timur, Kantor Walikota Jakarta Selatan, RPTRA Sungai Bambu Jakarta Utara, dan RPTRA Amir Hamzah Jakarta Pusat.
RPTRA Amir Hamzah menjadi salah satu tempat penyelenggaraan pembinaan gerakan tanam jahe merah yang banyak diminati warga sekitar dengan kehadiran 80 orang.
Pembinaan gerakan tanam jahe merah ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, mulai dari menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Mars PKK” oleh ibu-ibu PKK, yang dilanjutkan kata sambutan dari Meti Erikawati selaku Sudin PPAP, Sugeng dari Perwakilan KPKP, Efadina dari PKK Pusat, dan Herna Kusumawati selaku Wakil Ketua Pokja II PKK DKI Jakarta.
“Semua pendidikan dan pelatihan masuk dalam wilayah Pokja III. Termasuk kegiatan pembinaan gerakan tanam jahe merah ini merupakan tanggung jawab Pokja III untuk mendampingi dan mendukung suksesnya kegiatan ini, “ungkap Herna Kusumawati.
Selanjutnya, David Walalangi sebagai pakar tanaman herbal sekaligus Direktur PT Yakin Raih Sukses(YRS) menilai kegiatan kerjasama Bejo Bintang Toedjoe dan PT YRS ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan memiliki banyak keunggulan.
“Inti dari kegiatan pembinaan tahap kedua ini adalah evaluasi apa yang kita lakukan dari november 2016, supaya langkah berikutnya di tahun 2017 ini jauh lebih dahsyat, “ujar David Walalangi.
David meyakini kegiatan pembinaan ini bisa menjadi revolusi mental bagi para pesertanya.
“Dari kegiatan ini, harapannya mental para peserta semakin terbentuk karena kegiatan ini bukan kekuatan otak dan otot, tetapi mental. Disinilah revolusi mental sebenarnya. Apalagi penanaman ini jangka panjang, yang semua orang ga bisa lakukan. Tapi, bagi mereka yang bisa, mental mereka kebentuk dan ditularkan ke orang lain, “paparnya.
Antusiasme peserta juga terlihat dari sesi tanya-jawab hingga sesi doorprize yang merupakan kerjasama Warta Kota selaku Event Organizer (EO).
Tersedia berbagai hadiah menarik doorprize seperti hairdryer, setrikaan, voucher belanja dan dispenser.
Salah satu peserta dari kegiatan ini, Walzenah dan Ati Wartini dari Kecamatan Palmerah mengungkapkan kegembiraanya mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan ini merupakan keduakalinya kami ikuti. Positifnya kegiatan ini buat lebih bersemangat dan seru-seruan karena banyak teman menyemai, “ujar Walzenah dan Ati Wartini dari Palmerah.
Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa diikut semua orang, sehingga teman-teman lainnya bisa mendapat manfaat dari kegiatan ini.
Demikan juga dialami Irma dari RPTRA Cideng,Jakarta Pusat yang merasa senang dari terselenggaranya kegiatan ini.
“Dari pembibitan hingga pertumbuhan sekarang kita senang bisa dibimbinng, harapannya semua RPTRA bisa mendapat pembinaan dan pupuk bagi tanaman, “ujar Irma.
Tak hanya Irma, peserta penanam jahe lainnya, Nona Wardah Hanafi dari wilayah rusun Rawasari, merasa sangat bersyukur dengan kegiatan ini.
“Subhanullah, senang sekali dan berterimakasih Bejo Bintang Toedjoe karena bisa mengikuti kegiatan seperti ini. Saya dapat ilmu dan tahu cara penanamannya dan kelemahannya dimana dan ancamannya dan seandainya tahu penyakit dan hamanya. Saya ingin juga membantu juga penanaman di kelurahan rawasari,” kata Nona Wardah Hanafi (57) Wilayah Rusun Rawasari
Dia berharap ada pelatihan ini kembali diadakan sehingga ilmu dan pengetahuannya bisa disebarkan ke orang lainnya.
Sementara itu, peserta penanam jahe merah dari wilayah rusun Rawasari lainnya merasa ada perbedaan pembinaan kali ini dengan sebelumnya.
“Pembinaan kali ini kita diterangkan cara menanam jahe merah, perawatan agar hama tidak menempel di daun ataupun diterangkan narasumber tentang hama penyakit di jahe merah. Manfaatnya kita bersama ibu-ibu PKK jadi bersemangat mengetahui cara menanam jahe merah, “ungkap Betty.
Dari seluruh kegiatan pembinaan yang dilakukan di Jakarta, David Walalangi menyatakan Jakarta memiliki keistimewaan dalam proses penanaman ini.
“Selain dikenal sebagai ibukota, Jakarta belum ada sentra yang dimiliki. Adanya penanaman jahe merah vertikultur diharapkan Jakarta bisa jadi kota sentra jahe merah, karena penanamannya tak memerlukan lahan besar, cukup dengan polybag. Dengan begitu, lahan yang terbatas bisa menghasilkan produk yang tak terbatas, “tutupnya.
Usai acara, seluruh peserta acara berfoto bersama di depan lapangan basket warna-warni RPTRA Amir Hamzah.