TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh unit pesawat yang mengangkut Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud beserta rombongan akan tiba di Jakarta pada 1 Maret 2017.
"Rombongan Raja Arab Saudi itu akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma," ujar Ida Bagus Ketut Juliadnyana, Corporate Communication Departement Head Angkasa Pura I kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2017).
Tujuh pesawat berkarakter wide body itu terdiri dari dua unit Boeing 777/2, 1 unit Boeing 747/1xp, 1 unit Boeing 7474/3, 1 unit Boeing 747/4, 1 unit Boeing 757 dan 1 unit pesawat Hercules.
Direncanakan, Raja Salman dan rombongan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Presiden Joko Widodo.
Raja Salman dijadwalkan berada di Jakarta dari tanggal kedatangan hingga tanggal 4 Maret 2017.
Selama itu, ketujuh pesawat akan diparkir di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Pada tanggal 4 Maret 2017, Raja Salman bertolak ke Bali untuk berlibur hingga tanggal 9 Maret 2017.
Pesawat Raja Salman akan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Meski demikian, tidak seluruh pesawat akan diinapkan di Bandara Ngurah Rai sampai tanggal 9 Maret. Ada beberapa pesawat yang akan diinapkan di bandara-bandara terdekat," ujar Ida Bagus.
Bandara mana saja yang akan jadi tempat parkir pesawat rombongan Raja Arab, Ida Bagus belum dapat memastikannya. Hingga saat ini, hal itu masih dalam tahap koordinasi.
Meski demikian, Ida Bagus memastikan bandara-bandara Indonesia siap menerima dan melayani kedatangan Raja Salman dan rombongan.
"Intinya kami siap menangani kedatangan rombongan Raja Arab Saudi dengan tujuh unit pesawat wide body dan dipastikan tidak akan mengganggu jadwal penerbangan umum (schedule flight) lain," ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Raja Salman akan membawa rombongan besar dalam kunjungannya ke Indonesia.
"Kunjungan ini akan membawa rombongan terbesar, lebih kurang 1.500 orang, 10 menteri dan 25 pangeran," kata Pramono.
Topik yang akan dibahas dalam pertemuan kenegaraan itu antara lain penambahan kuota jemaah haji, peningkatan wisatawan Timur Tengah ke Indonesia hingga perlindungan warga negara Indonesia yang bermukim di Arab.