TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi teror terjadi di Taman Cipendawa, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2/2017) pagi.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, pelaku sempat meledakan bom panci berdaya ledak rendah di Taman Cipendawa.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun Tribunnews.com dari aksi ledakan hingga pelaku tewas diterjang peluru petugas.
1. Bom Diletakan di Atas Neja
Sekitar pukul 08.30 WIB di Taman Basket Pandawa sebuah bom panci yang diletakan diatas meja bekas panggung sketbord meledak.
Akibat ledakan tersebut material bom atau gotri berupa paku baton ukuran 10 sentimeter terlempar ke berbagai arah.
Bahkan dua paku beton menggores mobil Daihatsu Luxio putih pelat nomor D 1892 QF yang terparkir di halaman rumah di Jalan Kresna nomor 55.
Terduga pelaku, sempat terlihat syok sejenak setelah bom itu meledak.
Pelaku terpental terkena dentuman bom yang letusannya terdengar seperti suara ban meledak.
Posisi pelaku terlentang setelah bom meledak.
Kemudian pelaku berdiri lalu lari cepat ke arah kantor Kelurahan Arjuna.
2. Ledakan Bom Kenai Pelaku
Ledakan bom panci sempat mengenai tubuh terduga pelaku.
Jaket parasit dan rompi yang dikenakan terduga pelaku pun terlihat sobek.
"Kena di punggungnya. Tapi tidak berdarah," ujar Rizal Ilala Nugraha (23), warga Jalan Kresna nomor 55, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, kepada Tribun Jabar, Senin (22/2/2017).
Baca: Ketika Pelaku Peledakan Bom Dikejar Puluhan Anak SMA Hingga Masuk Kantor Kelurahan Arjuna
Rizal menyebut, tak ada raut wajah ketakutan dari terduga pelaku usai bom panci meledak di Taman Pandawa.
Bahkan, pelaku seolah puas bom panci berisi paku meledak.
3. Dikejar Anak SMA
Pelajar SMA 6 yang berolahraga di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, meneriakkan terduga pelaku setelah bom meledak.
Pelajar menyebutnya bom panci ketika terduga pelaku melarikan diri.
Pelajar pun berupaya menangkap terduga pelaku tersebut.
Para pelajar berteriak tangkap-tangkap.
Pria itu diikuti sampai kantor kelurahan Arjuna tapi tidak ada yang berani menangkapnya karena pelaku membawa belati.
4. Pelaku Sempat Tertawa
Saat dikejar pelajar SMA, pelaku mengacungkan sebilah pisau sambil tertawa.
"Ayo sini, ayo sini," kata saksi mata bernama Toni menirukan kata-kata pelaku.
Baca: Pelaku Bom Panci Cicendo Tewas Ditembus Peluru Polisi
Anak-anak pun dari jauh menggiring pelaku sampai akhirnya lari ke kantor Kelurahan Arjuna.
Siswa tersebut meneriaki pelaku "teroris, teroris".
5. Dikira Tawuran Pelajar
Pelaku yang mengenakan jaket hitam tidak dikira warga seorang teroris.
Sofian (40) sorang warga yang sempat berpapasan dengan pelaku tidak menyangka pria yang berlari di depan motor yang ditungganginya sudah meledakan bom.
"Saya pakai motor, saya sempat mau tabrak, tapi ragu. Saya kira anak-anak sekolah sedang berkelahi. Saya lihat dia pakai jaket dan membawa tas. Di belakang tasnya ada kabel," ucapnya.
Rizal saksi lainnya sempat menyaka jika pria yang dilihatnya pelaku tabrak lari.
"Tadinya saya kejar itu takutnya dia pelaku tabrak lari atau apa, nah pas pelajar SMA 6 ikut kejar bilang kalau dia pelaku bom panci," ucapnya.
6. Ancam Pegawai dan Bakar Kantor Kelurahan
Masuk ke kantor kelurahan, pelaku mengancam pegawai kelurahan dengan pisau belati.
Pegawai kelurahan pun menyelamatkan diri keluar dari gedung.
Kemudian pelaku naik ke lantai dua dan membakar kantor kelurahan.
Baca: Anak Sekolah Sempat Teriaki Pelaku Teror Cicendo Saat Lari ke kantor Kelurahan Arjuna
Kemudian, polisi yang berupaya melakukan negosiasi terpaksa melumpuhkannya dengan timah panas.
Pelaku sebelum terlibat baku tembak dengan petugas sempat menantang aparat yang menyergapnya.
7. Tantang Densus dan Minta Tahanan Dibebaskan
Andri (32), petugas keamanan dan ketertiban Kecamatan Cicendo sempat terlibat percakapan dengan pelaku terduga teroris di kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Andri sempat bercakap dengan pelaku sebanyak dua kali.
Ia pun mengulang percakapannya dengan pelaku.
"Akang kenapa? Ada apa?," tanya Andri kepada pelaku.
"Saya enggak ada urusan sama Anda, tolong keluarin Densus (Detasemen Khusus Antiteror 88)'," ucap Andri menirukan percakapan pelaku.
"Terus maksudnya ngeluarin Densus apa kang?" tanya Andri kembali.
"Keluarin tahanan-tahanan yang ada di penjara. Pulang, pulang kamu," ucap Andri kembali mengulang percakapannya dengan pelaku.
Sesaat setelah berbincang, seorang anggota polisi datang ke lantai dua.
Namun, pelaku mengamuk dan melempar orang yang datang dengan kursi.
"Pas sudah bicara begitu, Pak Kanit Polsek naik ke atas dilempar pakai kursi," lanjutnya.
Andri mengatakan, pelaku mengenakan jaket berwarna hitam.
Seutas kabel tampak melingkar di bagian depan jaket pelaku.
"Dia berpakaian jaket ada kabel-kabel. Kalau (bahasa) logat Sunda juga, soalnya diajak ngomong Sunda juga dia tahu (mengerti). Saya sempat dua kali berkomunikasi," jelasnya.
8. Tewas Diterjang Peluru Polisi
Pelaku peledakan bom panci di kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung, Jawa Barat, tewas saat dievakuasi ke RS Bhayangkara Bandung.
Sebelumnya, pelaku tertembak di dada dalam operasi penyergapan petugas ke dalam kantor Kelurahan Arjuna.
Saat ini korban berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Bandung untuk dilakukan autopsi. (kompas.com/ Tribun Jabar/ Tribunnews.com)