TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi mendapatkan kriteria yang tepat sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi, Panitia Seleksi Calon Hakim Mahkamah Konstitusi akan menilai beberapa aspek kehidupan si calon, termasuk gaya hidupnya.
“Barangkali kalo kita perhatikan nanti ya dari lifestyle daripada calon saya ketahui bagaimana kecenderungannya kan,” ujar Anggota Pansel Calon Hakim MK Maruarar Siahaan di Gedung I Setneg, Jakarta, Selasa (27/2/2017).
Gaya hidup menjadi satu aspek yang menurutnya penting untuk menilai apakah seorang calon tersebut tidak mudah tergoda dengan hal materi sehingga tidak akan ada pintu suap ketika si calon terpilih.
“Jadi gaya hidupnya bagaimana, bisa diperhatikan misalnya perbandingan antara income atau pemasukan dengan kebiasaan hidup kan bisa juga, saya lihat itu,” ujar Maruarar.
Maruarar menegaskan bahwa kriteria yang harus dimiliki seorang Hakim Mahkamah Konstitusi yang utama yakni integritas.
Untuk mencari informasi itu semua, Maruarar mengatakan pihaknya menggandeng sejumlah lembaga negara terkait, misalnya Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Polri hingga Badan Intelijen Negara.
“Yang kita inginkan jejak rekam kita rangkul semua, kelompok masyarakat kemudian lembaga-lembaga yang berkecimpung di bidang ini mulai KPK, PPATK, Polri, BIN dan lain-lain itu saya minta terutama KY yang memiliki jaringan di daerah akan kita libatkan untuk melihat atau menelusuri rekam jejak seorang,” ucap Maruarar.