Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Adityo Rizaldi menilai positif kedatangan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud.
"Kedatangan Raja Salman, memberikan gestur yang baik ditengah kekecewaan RI," kata Bobby di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Sejumlah persoalan pemerintah dengan Arab Saudi antara lain TKI, kuota haji dan ganti rugi korban crane. Menurur Politikus Golkar, antusiasme penyambutan Raja Salman harus dikapitalisasi pemerintah dengan baik.
Hal itu ditengah panasnya tensi politik Jakarta. "Melihat jenis investasi Saudi di Indonesia, seperti kilang di Cilacap, Indonesia perlu segera berbenah di sektor-sektor non migas," kata Bobby.
Bobby mengharapkan investasi Saudi menjadi terealisasi dan bukan sekedar nota kesepahaman. Sebab data BKPM tahun 2016, Arab Saudi masih di peringkat 57 sebagai investor di Indonesia.
Sebelumnya, Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi mulai tanggal 1 sampai 9 Maret 2017.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menilai dalam dua tahun terakhir hubungan kedua negara semakin dekat dan isu yang dibahas pemerintah kedua negara tidak hanya soal haji dan tenaga kerja.
Pada tanggal 1 sampai 4 Maret 2017, di Jakarta dan kemudian di Bali hingga tanggal 9 Maret 2017. Raja Salman akan tiba di Indonesia pada 1 Maret dan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, dalam pertemuan bilateral akan membahas berbagai upaya peningkatan kerja sama ekonomi.
Ada lima nota kesepahaman yang akan ditandatangani pemerintah kedua negara, yaitu di bidang kerja sama budaya, kesehatan, urusan Islam serta dakwah dan layanan agama, pelayanan perjalanan udara, perjanjian pemberantasan kejahatan.