TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri telah mengidentifikasi dan membuat strategi antisipasi terhadap sejumlah potensi ancaman atau kerawanan yang bisa terjadi saat Raja Arab Saudi SalmanĀ bin Abdulaziz Al Saud dan rombongan melakukan kegiatan liburan di Bali pada 4-9 Maret 2017.
Polri pun telah menyampaikan informasi tersebut ke pengawal kerajaan Arab Saudi.
Demikian disampaikan Kabagpenum Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (3/3/2017).
"Sampai saat ini, sudah dikomunikasikan dengan beberapa personel kerajaan Arab Saudi dan juga sedang didalami informasi-informasi aktual terkait potensi kerawanan. Sudah diidentifikasi dan sudah diinventarisir," ungkap Martinus.
"Namun, tentu kami berharap penjagaan dan pengamanan terhadap Raja Salman bisa berlangsung dengan baik, lancar sehingga kegiatan selama di Bali tanpa gangguan apapun," katanya.
Martinus enggan menyebutkan secara pasti apa saja potensi kerawanan terhadap Raja Arab Saudi saat berada di Bali.
"Potensi rawannya seperti kemacetan, kemudian adanya katakanlah potensi terorisme. Itu telah diidentifikasi oleh anggota Polri," ujarnya.
Yang pasti, kata Martinus, pihak Polri sudah mempunyai strategi penindakan untuk mengantisipasi agar potensi tersebut tidak terjadi.
"Jadi, kalau ada identifikasi-identifikasi itu, maka dibuatlah cara bertindak yang tepat dan terukur untuk mencegah tidak munculnya informasi atau potensi kerawanan tersebut," ujarnya.