TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 500 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih bergabung dalam peperangan di Irak dan di Suriah.
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, mengatakan dari 500-an orang itu, 53 orang diantaranya sudah kembali ke tanah air.
"Dan kami terus mengawasi mereka, membina mereka dengan cara-cara 'soft approach' (red: pendekatan lunak)," ujar Wiranto kepada wartawan usai menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).
Baca: Operasi Militer Rusia Tewaskan 1.000 Milisi ISIS
Kapan penangkapan puluhan orang tersebut, Wiranto dalam kesempatan itu tidak menjelaskan.
Namun ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengubah mereka agar menjadi seseorang yang bisa diterima di masyarakat.
"Kita didik mereka lagi, kita 'delete'( hapus) ideologi yang salah, kita kembalikan ideologi yang dimiliki Indonesia," kata Wiranto.
"Dan kami harapkan mereka menjadi agen-agen kita yang dapat memberikan informasi-informasi lebih banyak, masalah aktivitas dari ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)," Wiranto menambahkan.
Dimana 17 orang dari 53 orang itu diamankan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten, pada 21 Januari lalu.
Rombongan yang antara lain terdiri dari perempuan dan anak kecil itu, terakhir diketahui dibawa oleh anggota Polri menuju Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk menjalani pemeriksaan dan proses deradikalisasi.