TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar mencium aroma tak sedap yang tengah memojokan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (Aswaja) dan Islam yang rahmatan lil alamin.
Ia meminta seluruh Anggota DPRD se-Jawa Timur terus menerus melakukan konsolidasi untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Perkembangan informasi teknologi begitu luar biasa. Jika tidak disikapi dengan bijak mampu mempengaruhi cara pandang masyarakat awam. Tadi pagi saya dikejutkan sebuah video singkat. Kalau dilihat, kesimpulannya (ingin) membunuh pola pikir dan pola pandang dengan IT, paham Aswaja," kata Muhaimin saat membuka Bimbingan Teknis Fraksi PKB se-Jawa Timur, yang digelar di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).
"Orang seenaknya memproduksi gagasan dalam waktu singkat ke masing-masing pribadi," dia menambahkan.
Muhaimin memastikan rekaman video tersebut cukup berbahaya jika didengar masyarakat awam. Bahkan dikhawatirkan dapat menimbulkan provokasi.
"Konsolidasi internal partai sangat penting diintensifkan di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Kita semua harus mengajak seluruh umat menjalankan Islam yang rahmatan lil alamin," katanya.
Ia juga meminta Anggota DPRD yang mengikuti Bimtek mampu mengikuti perkembangan IT dan menyikapinya dengan bijaksana. Sebab, tidak menutup kemungkinan Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim yang begitu kuat dapat terancam dengan perkembangan IT.
"Konsolidasi penting ditingkatkan. Sehingga ideologi yang baik, cara pandang dan penataan diri, dapat dengan tepat disosialisasikan ke masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jatim H Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa Bimtek FPKB 2017 telah lama direncanakan untuk digelar diluar Jatim. Dan itu menjadi suara seluruh Anggota DPRD se-Jatim.
"Saya laporkan kepada ketum (Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar), Bimtek ini sudah lama dirancang. Karena pada Bimtek tahun 2016 banyak komplain. Teman-teman meminta agar Bimtek dilakukan di Jakarta," kata Muhaimin.
"Sedangkan ketentuan Kemendagri, pelaksanaan Bimtek di Jakarta harus menggunakan bendera DPP. Alhamdulillah dapat tempat yang bagus. Sehingga saya yakin dapat diikuti peserta sampai selesai," dia menambahkan.