Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) dianggap blunder karena memunculkan wacana Munaslub. Wacana tersebut terkait kasus e-KTP yang menyeret nama Setya Novanto.
Anggota GMPG Ahmad Doli Kurnia mengatakan pertemuan pada pekan lalu berbentuk silaturrahim, membahas realitas dan pemetaan pandangan masyarakat terhadap Partai Golkar pascadisebutkannya beberapa nama kader.
"Termasuk nama Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto, pada Sidang Tipikor dugaan korupsi e-KTP 9 Maret lalu," kata Doli melalui pesan singkat, Selasa (28/3/2017).
Dari pembahasan tersebut, kata Doli, GMPG menyimpulkan sebagai kader merasa terganggu dengan citra negatif Golkar yang berkembang saat ini sebagai dampak dari mulai dibongkarnya kasus mega skandal korupsi e-KTP.
"Situasi itu sangat merugikan Golkar yang membutuhkan citra positif dan energi besar guna konsolidasi menghadapi event-event politik ke depan," kata Doli.
Kedua, Doli menegaskan bahwa tersebut-sebutnya nama Golkar dalam kasus e-KTP itu bukanlah keterlibatan institusi. Kalaupun dinyatakan ada yang terlibat itu adalah prilaku individu-individu. Atas dasar itu, Doli meminta kepada seluruh stake holder untuk menyikapi situasi yang tidak menguntungkan ini dan segera mengambil langkah-langkah antisipatif.
"Kami mendesak agar Dewan-Dewan yang ada termasuk para sesepuh dan senior di dalamnya, kemudian DPP juga termasuk Setya Novanto selaku Ketua Umum, untuk segera konsolidasi guna memisahkan masalah ini dari masalah partai menjadi masalah pribadi kader yang disebutkan diduga terlibat," kata Doli
Menurut Doli, hal itu penting agar agenda-agenda partai ke depan tidak terganggu dengan sikap sinis dan apatis masyarakat yang mulai berkembang terhadap Partai Golkar. "Justru kami tidak mau Golkar yang "blunder" bila tidak memahami realitas yang terjadi di masyarakat sekarang ini. Yang kami diskusikan lebih pada sikap menyelamatkan partai dari ancaman melemahnya kepercayaan publik kepada Partai Politik khususnya Golkar," kata Doli.
Doli menuturkan pertemuan itu dilakukan karena GMPG masih cinta Golkar, dan khawatir terhadap masa depan partai berlambang pohon beringin itu. Pertemuan itu juga bersifat terbuka, yang hadir dipersilahkan semua untuk bicara, tidak kasak kusuk, dan semua orang bisa mengaksesnya.
"Kami secara spesifik tidak ada membicarakan soal Munaslub saat itu. Dari sumber beberapa media, justeru isu Munaslub berkembang dari dalam DPP sendiri, dengan adanya pertemuan-pertemuan tertutup yang dilakukan beberapa fungsionaris. Walaupun menurut saya sesuatu yang wajar saja berkembang dalam situasi yang seperti ini," kata Doli.
Sent from Yahoo Mail on Android