Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejamnya perdagangan manusia masih terjadi pada pekerja di sektor industri perikanan dan kelautan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuturkan lebih dari 4.000 anak buah kapal (ABK) diduga terlibat dalam korban perdaganagn manusia. Lantas para ABK pun kehilangan hak-hak mereka saat bekerja.
"Ada lebih dari 4000-an ABK asal Indonesia yang harus diselamatkan, mereka ini korban aktivitas ilegal di sektor perikanan," kata Susi di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2017).
Kasus perdagangan mausia di indutsri perikanan dan kelautan ini tidak hanya terjadi pada ABK di Indonesia, Menteri Susi menyatakan kalau persoalan ini juga terjadi di negara lain, hingga menjadi perhatian global.
Bukan hanya hak asasi kasus perdangan ABK juga dapat mempengaruhi sitem ekonomi karena banyaknya uang yang diselundupkan pada perkara tersebut.
"Pendapatan dari aktivitas ilegal itu ada 50 miliar dollar AS dan pendapatan perikanan secara internasional itu ada 300 miliar dollar AS, bayangkan saja bisa dapat segitu banyak dari hasil slavery," ungkap Susi.
Maka untuk meningkatkan penghargaan kepada hak asasi para ABK, menteri Susi bersama dengan stakeholder yang terkait menggelar konferensi internasional yang didukung langsung oleh kedutaan besar Belgia untuk Indonesia.
Tajuk konferensi internasional itu bertajuk Konferensi Internasional Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Industri Perikanan Indonesia, di Kementerian KKP, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2017).