News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo di Jakarta

Sekjen FUI yang Ditangkap Polisi akan Gugat Pasal Makar dan Praperadilan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath (kiri) yang juga merupakan koordinator Aksi 313 menjalani pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (31/3/2017). Muhammad Al Khaththath ditangkap di sebuah kamar di Hotel Kempinski, di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Jumat dini hari karena diduga akan melakukan perbuatan makar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen FUI, Muhammad Gatot Saptono atau Muhammad Al Khaththath melalui pengacaranya akan melakukan beberapa perlawanan secara hukum atas penetapan tersangka makar dan penahanannya oleh polisi.

Di antaranya mengajukan uji materi Pasal 107 dan Pasal 110 KUHP tentang permufakatan makar ke Mahkamah Konstitusi (MK), mempraperadilankan penetapan tersangka dari polisi ke pengadilan hingga meminta penangguhan penahanan.

"Langkah hukum ke depan, adalah hak klien kami untuk mempraperadilankan, untuk menguji pasal yang menurut hemat kami sering dijadikan acuan untuk menjerat suatu tindakan yang relatif, yang masih perlu dipertanyakan," ujar Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM), Achmad Michdan, usai mendampingi pemeriksaan Al Khaththath di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/4/2017).

"Misalnya kalau makar itu kan harus ada persiapan-persiapan yang berkaitan dengan makar," sambungnya.

Menurut Michdan, sejumlah ahli berpendapat perbuatan yang disangkakan makar terhadap seseorang atau sekelompok orang tidak sederhana.

Perlu pembuktian kuat adanya pidana makar atau rencana menggulingkan pemerintahan yang sah.

Sementara, Al Khaththath maupun empat orang lainnya yang telah disangkakan makar oleh polisi tidak dalam kapasitas bisa melakukan tindakan itu.

Menurut Michdan, dirinya akan membahas dengan tim pengacara dan Al Khaththath untuk menentukan upaya perlawanan secara hukum yang akan diambil.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menegaskan, penyidiknya telah mempunyai cukup bukti untuk menetapkan Al Khaththath dkk sebagai tersangka permufakatan makar.

Meski begitu, pihaknya juga siap melayani apapun upaya hukum dari pihak Al Khaththath.

"Itu hak dari tersangka, hak itu dijamin undang-undang. Enggak. Nanti kami akan buktikan, kami cek di pengadilan. Yang pasti alat bukti sudah kuat," ujar Argo.

Argo pun mempersilakan jika Al Khaththath untuk mengajukan penangguhan penahanan. Namun, dikabulkan atau ditolaknya permohonan itu menjadi subjektivitas pertimbangan penyidik.

Adalah menjadi kewenangan penyidik juga yang langsung menahan Al Khaththath pasca-penangkapan. Sebab, Al Khaththath juga terbilang tidak kooperatif dengan penyidik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini