TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal membantah dakwaan jaksa penuntut umum dalam sidang pemeriksaan terdakwa yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (4/4/2017) besok.
Ahok sapaan Basuki sudah menyusun strategi bersama tim penasihat hukumnya hari ini.
"Tadi diskusi sama pengacara. Ya diskusi saja, kan besok yang ditanya saya," kata Ahok kepada wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
Dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup bersama tim kuasa hukumnya, Ahok melakukan simulasi persidangan.
"Bukan (simulasi), refresh memory. Jadi dia (pengacara) mesti belaga jadi kayak jaksa, nanya ke saya apa jawabnya," kata Ahok.
Baca: Tim Penasihat Hukum Latih Ahok Hadapi Pertanyaan Jaksa Besok
Tapi, Ahok kurang setuju dalam pertemuan tadi dilakukan simulasi.
"Ya bukan simulasi juga sih. Kan dia (pengacara) mesti tanya juga maksudnya apa. Orang yang mau bela saya kan harus tahu kamu tuh niatnya apa, baru dia bisa bela. Kalau dia nggak tahu kan susah. Karena yang tahu niat kan cuma aku," kata Ahok.
Pertemuan tersebut dihadiri, antara lain Trimoelja D. Soerjadi, Humphrey R. Djemat, I Wayan Sudirta, dan Rian Ernest.
Selain diperiksa sebagai terdakwa, jaksa juga akan membawa barang bukti dalam persidangan.
Sementara minggu depan jaksa penuntut umum, tuntutan terhadap Ahok akan dibacakan setelah pemeriksaan terdakwa selesai.
Dalam perkara ini Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.
JPU mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.