Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso angkat bicara soal kasus PNS Fidelis Arie Sudewarto yang ditangkap karena kepemilikan ganja.
Fidelis mengaku ganja tersebut untuk pengobatan istrinya, Yeni Riawati.
Pria yang akrab disapa Buwas itu menjelaskan kasus Fidelis menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR Erma S Ranik saat rapat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
"Masih kita dalami. Menurut dia, dia sudah lapor ke anggota," katanya.
Tapi, kedangan Fidelis menurut anggota tidak menyampaikan apa yang dilakukannya.
"Tidak berkaitan dengan masalah itu, tapi ditelusuri anggota ternyata dia menggunakan narkotika," kata Buwas.
Buwas mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan mengenai manfaat ganja untuk penyembuhan penyakit.
Ia menyebut secara medis belum ditemukan manfaat tersebut.
Mantan Kabareskrim itu menuturkan pihaknya terus mendalami kasus Fidelis terkait persoalan kemanusiaan.
"Saya pikir tidak hanya medis, tetapi juga undang-undang belum ada yang membolehkan," kata Buwas.
Jawaban Buwas itu kemudian diinterupsi Erma Ranik.
Erma menyampaikan bukti status facebook Fidelis pada 14 Januari 2017 sedang berkonsultasi dengan pihak BNN.
Kemudian, kata Erma, Fidelis juga menjalankan test urine di BNN Kabupaten Sanggau yang hasilnya negatif narkotika.
"Apa yang saya sampaikan ke bapak sebagai evaluasi kinerja dari staf bapak," katanya.
Menurut Erma. kalau ada orang berniat jahat tentu tidak akan berkonsultasi.
"Ini logis saja. Tapi Saya tetap hormati proses hukum. Saya minta bapak tegas mengevaluasi kinerja jajarannya di BNN," kata Politikus Demokrat itu.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo lalu memberikan saran agar BNN menurunkan pengawas internal untuk meneliti laporan tersebut.
"Tidak tahu juga mana yang betul mana yang salah tapi kemungkinan besar harus dipanggil yang bersangkutan," kata Bambang.
Buwas kemudian berjanji akan menindaklanjuti temuan tersebut.
Tetapi, ia menuturkan adanya LSM Lingkar Ganja Nasional yang mendemo BNN agar mariyuana itu dilegalkan di Indonesia.
Bahkan saat Buwas mengadakan pertemuan di Amerika Serikat, LSM tersebut kembali mendemo BNN untuk melegalkan ganja dan melarang hukuman mati.
"Inilah yang menimbulkan pertanyaan kami. Mereka selalu cari kesempatan," katanya.
Buwas yakin keberadaa LSM tersebut didanai negara lain untuk melegalkan ganja di Indonesia.
"Supaya ada percepatan legal ganja dan narkoba di Indonesia," kata Buwas.
Sebelumnya diberitakan, Yeni Riawati isteri Fidelis Arie Sudewarto yang juga tersangka ada kepemilikan 39 pohon ganja meninggal dunia di RSUD MTh Jaman, Sanggau, Sabtu (25/3/2017).
Ditemui di rumah duka, Kakak kandung Fidelis, Yohana menyampaikan, tepat pada 32 hari setelah di rawat di RSUD Sanggau, Yeni meninggal dunia.
Yeni ini menderita penyakit yang langka.
"Selama di RSUD Sanggau anak-anaknya tinggal bersama neneknya karena suaminya juga masih ditahan ” katanya ditemui di Rumah duka, Minggu (26/3).
Diduga kuat, penyebab semakin parahnya penyakit Yeni, karena sudah lama tidak mendapatkan pengobatan dari sang suami yang kini terpaksa mendekam di jeruji besi pasca ditangkap BNNK.
Baca: Ketua Komisi III Sebut Tantangan BNN Hadapi Oknum Internal Saat Rapat dengan Budi Waseso
Yohana menambahkan, semenjak Fidelis ditahan atau 32 hari yang lalu, istri yang sangat dicintainya itu sudah tidak mendapatkan pengobatan.
Setelah berbagai cara ditempuh untuk mengobati istrinya dan tidak membuahkan hasil, lanjutnya, adiknya mencoba browsing di internet mencari tahu terkait penyakit Syringomyelia.
Hasil browsing itu diluar negeri, obat yang manjur adalah ekstrak ganja.
Maka dicobalah menggunakan ekstrak ganja.
Setelah mencoba ternyata memang menunjukan hasil postif.
Dari awalnya berhari-hari tidak mau tidur, begitu meminum ekstrak ganja tersebut sudah nyenyak tidurnya.
"Dulunya tidak mau makan, teryata nafsu makannya sudah mulai membaik, sebelumnya makan dia tidak mau, buang air tidak lancar, sekarang sudah mau bicara, buang air pun lancar, ” katanya.