Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta Odang (Oso) mengaku sidang paripurna DPD yang ia pimpin tidak ada kericuhan.
Oso pun bingung siapa yang melakukan kericuhan.
"Enggak ada kericuhan," ujar Oso usai rapat sidang Paripurna, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Oso pun membantah para senator yang mendukungnya membuat kericuhan.
"Kita kan enggak ricuh, yang ricuh siapa," ungkap Oso.
Menurut Oso jika ada anggota DPD RI yang keluar ruang rapat dan membuat kericuhan sudah bukan jadi tanggungjawabnya.
Karena itu, OSO tidak memikirkan para senator tersebut.
"Nah yang di luar jadi jangan dipikirin," ungkap Oso.
Sebelumnya diberitakan, sebelum rapat dimulai Oso sudah mendapat protes dari beberapa anggota DPD RI.
Mereka meminta agar pembahasan dualisme kepemimpinan di DPD RI dibahas.
Bahkan dua senator Juniwati dan Nurmawati sempat melakukan protes sampai ke depan meja pimpinan.
Setelah disuruh kembali ke kursinya, mereka pun sudah menyiapkan aksi teatrikal yang dipertontonkan di ruang sidang rapat Paripurna DPD RI.
Juniwati dan Nurmawati yang diminta kembali ke kursinya masing-masing oleh Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, ternyata sudah menyiapkan poster bertuliskan protes terhadap pimpinan DPD RI kubu Oso.
Ternyata selain ibu-ibu berkerudung, ada sembilan anggota DPD RI yang memiliki poster bernuansa protes terhadap kepemimpinan Oso.
Beberapa poster yang diangkat oleh beberapa senator diantaranya 'Sipur DPD RI 4 April 2017 Inkonstitusional', 'DPD RI Wajib Taat Hukum', 'Tolak Pimpinan Ilegal'
Para anggota DPD RI yang mengangkat poster protes tersebut berdiri dari kursi mereka masing-masing.
Ada beberapa senator yang maju ke depan meja pimpinan sembari menutupi pandangan Oso.