News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

DPD Ricuh

Sidang Paripurna DPD Pertama Dipimpin Oesman Diwarnai Aksi Protes

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sidang Paripurna DPD RI dipimpin Oesman Sapta Odang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kembali mengadakan sidang Paripurna.

Kali ini Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (Oso) menjadi pimpinan dalam rapat pertamanya.

Oso tiba sekitar pukul 13.30 WIB, didampingi oleh Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono.

Saat rapat ingin dibuka Oso, beberapa anggota DPD RI mulai protes.

Aksi kontroversi dari sejumlah senator terkait adanya dualisme kepemimpinan di DPD RI.

Mereka meminta agar masalah tersebut bisa segera diselesaikan.

Oso yang sudah berada di atas podium kursi pimpinan sidang DPD RI pada awalnya hanya mendengar keluh kesah anggota yang protes.

Kemudian Oso memutuskan untuk dilakukan skors, bukan karena adanya aksi protes melainkan anggota DPD RI yang belum hadir masih cukup banyak.

"Sebelum mulai sidang paripurna, saya melihat absen, baru 36, saya pikir sidang ini perlu diskors sampai 15 menit," ujar Oso di ruang sidang DPD RI, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Usai Oso ketuk palu, lagi-lagi ada anggota DPD RI kembali mengeluarkan pengeras suaranya.

Tanpa ada izin interupsi mereka kembali mempertanyakan masalah kepemimpinan.

Oso pun hanya tersenyum melihat anggota DPD RI yang berteriak-teriak melakukan protes.

Bahkan Oso mengingatkan waktu skors sudah lewat 15 menit.

"Saya mau buka sidang ini," ujar Oso.

Aksi protes pun berhenti secara bersamaan ketika Oso mengajak nyanyi Indonesia Raya.

Mereka pun langsung berhenti berbicara dan ikut menyanyikan lagu kebangsaan.

Setelah selesai menyanyi, beberapa anggota itu pun kembali melakukan protes.

Oso pun mengambil jalan tengah agar kembali dilakukan skors untuk meredam suasana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini