TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terwujudnya DPR sebagai Lembaga Perwakilan yang Modern, Berwibawa, dan Kredibel menjadi visi dalam Rencana Strategis (Renstra) DPR tahun 2015-2019.
Visi ini disusun berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi umum yang meliputi pelaksanaan fungsi DPR Periode 2009-2014, dan profil DPR Periode 2014-2019, serta setelah melakukan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan.
“Visi itu akan dicapai melalui dua misi. Pertama, dengan menyelenggarakan fungsi DPR untuk mendukung pembangunan nasional dalam kerangka representasi rakyat,” jelas Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Hasrul Azwar saat menyampaikan sambutan pada sosialisasi Renstra DPR tahun 2015-2019, di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (13/4/2017).
Misi kedua, tambah politisi F-PPP itu, dengan memperkuat kelembagaan DPR sebagai penyeimbang pemerintah (check and balances) dalam konteks pelaksanaan fungsi-fungsi DPR, yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Hasrul memaparkan, untuk menjaga semangat pelaksanaan Renstra DPR Tahun 2015-2019, DPR juga menginternalisasikan enam nilai dasar yaitu representasi, transparansi, aksesibilitas, akuntabilitas, efektivitas, dan permusyawaratan.
Secara rinci, masih kata Hasrul, DPR juga menetapkan sasaran strategis dan arah kebijakan sebagai penyelaras kerja bagi semua pemangku kepentingan di lingkungan kerja DPR RI dalam pencapaian sasaran.
“Sasaran strategis dan arah kebijakan ini menjadi tanggung jawab seluruh AKD dan unit kerja sistem pendukung DPR RI sesuai dengan perkembangan organisasi DPR terkini,” imbuhnya.
Selain itu, Renstra ini juga menetapkan target kinerja yang harus dicapai.
Namun target kinerja tersebut tidak diukur berdasarkan hasil yang dicapai, akan tetapi lebih kepada proses yang dilakukan.
Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa DPR merupakan lembaga negara yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan lembaga lain.
“Namun demikian, seluruh tolok ukur capaian target kinerja yang bersifat kuantitatif telah dimuat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal DPR yang merupakan turunan dari Renstra DPR,” kata Dapil Sumatera Utara I itu.
Hasrul pun berharap, dengan adanya sosialisasi ini, dapat memberikan pemahaman yang obyektif terkait upaya DPR dalam memperkuat kelembagaannya melalui sebuah dokumen perencanaan yang terarah dan berkesinambungan sehingga kinerja lembaga DPR dapat terus meningkat.
Kunjungan ini juga diikuti oleh Pimpinan BURT lainnya, yakni Ketua BURT Roem Kono (F-PG/Dapil. Gorontalo), Wakil Ketua BURT Elva Hartati (F-PDI Perjuangan/Dapil Bengkulu), Wakil Ketua BURT Novita Wijayanti (F-Gerindra/Dapil Jawa Tengah VIII), dan Wakil Ketua BURT Agung Budi Santoso (F-PD/Dapil Jawa Barat I).
Selain itu, hadir juga Anggota BURT, diantaranya dari F-PDI Perjuangan ada Ribka Tjiptaning P (Dapil Jawa Barat IV) dan Indah Kurnia (Dapil Jawa Timur I). Selanjutnya Andi Fauziah P. Hatta (F-PG/Dapil Sulawesi Selatan III), dan Rita Zahara (F-Gerindra/Dapil Riau I).
Kemudian, hadir Venny Devianti (F-PG/Dapil Jawa Barat IX), Anton Sukartono Suratto (F-PD/Dapil Jawa Barat V), Bakri (F-PAN/Dapil Jambi), Refrizal (F-PKS/Dapil Sumatera Barat II), Syaiful Bahri (F-PKB/Dapil Jawa Timur IV), dan Irma Suryani Chaniago (F-Nasdem/Dapil Sumatera Selatan II).
Tim BURT DPR diterima oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Joko Imam Sentosa, para Kepala Daerah Tingkat II di Wilayah Sumsel, Pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintahan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Hadir juga menjadi narasumber, yakni Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. DR. Indawan Syahri, M.Pd dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, DR. Febrian, SH., MS. (Pemberitaan DPR RI)