Tempat itu kini begitu populer sehingga menarik wisatawan lokal.
Ironisnya, pemerintah setempat menarik pungutan kepada mereka yang memasuki kawasan tersebut.
"Ini sebuah kontradiksi. Pemerintah mengetahui perzinahan yang terjadi, tetapi mengabarkan sesuatu yang berbeda dan menutup mata," kata Abboud dikutip Daily Mail.
Menurut dia, pemerintah dan tokoh agama setempat terkesan membiarkan prostitusi berkedok ritual di Gunung Kemukus.
Selain bertolak belakang dengan ajaran agama, aktivitas tersebut juga rawan penyebaran penyakit kelamin.
Dia menggambarkan ritual itu sebagai kejadian yang luar biasa mengejutkan.
Ia pun menunjukkan foto-foto orang sebelum melakukan ritual seks di Gunung Kemukus.
Berdasarkan penelusurannya, ritual seks di Gunung Kemukus berawal dari kisah seorang pangeran muda yang memiliki hubungan asmara dengan ibu tirinya pada abad ke-16.
Keduanya bercinta di puncak Gunung Kemukus, kemudian tertangkap basah, lalu dibunuh dan dikubur di sana.
Kini, puncak gunung itu dijadikan tempat 'suci' bagi mereka yang ingin mendapatkan kemakmuran dan kemajuan hidup.