TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini. Ia merupakan sosok pahlawan emansipasi Indonesia.
Pemikirannya membuat kaum wanita di Indonesia punya kesempatan dan hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan mewujudkan cita-citanya.
Di berbagai daerah, Hari Kartini diperingati dengan berbagai cara. Mulai dari perlombaan peragaan busana kebaya atau pakaian adat.
Bahkan sejumlah selebriti mengunggah fotonya di media sosial saat berbusana kebaya sebagai bentuk penghormatan pada sosok Kartini. Ada Dian Sastrowardoyo, Yuni Shara, Nia Ramadhani, Gita Gutawa, dan Maudy Ayuda.
Tak terkecuali di Kementerian Luar Negeri. Menteri Retno Marsudi dan jajarannya mengenakan pakaian adat untuk memperingatinya.
Dalam sebuah video yang diunggah Kemlu TV di youtube, Menteri Retno menceritakan kembali keinginan RA Kartini yang ingin bersekolah di Belanda.
Cerita itu ia peroleh setelah membaca surat Kartini yang ditulis tahun 1902. Tujuan RA Kartini belajar lebih banyak di Belanda, tak lain untuk dibawa kembali ke Tanah Air supaya dapat mencerdaskan bangsanya.
"Kita tahu pada akhirnya cita-cita Kartini tak dapat terwujud, karena sampai akhir hayatnya Kartini belum pernah menginjakkan kakinya di Belandam" ucapnya melalui akun Youtube Kemlu TV.
Karena itu, sebagai penerus Kartini, Menteri Retno merasa bangga.
"Dengan semangat yang dibawa oleh Kartini kebetulan saya mendapat kesempatan bersekolah di Belanda, dan sebagai diplomat dua kali, saya diberi kesempatan bertugas di KBRI Den Haag, dan terakhir saya jadi duta besar perempuan pertama di Belanda," terangnya.
Ia memaknai pesan Kartini dalam surat yang dikirim untuk sahabatnya itu, sampai sekarang masih sangat relevan sampai sekarang. Misalnya, pesan mengenai kebhinekaan, perpajakan, dan pesan bahaya narkoba dan lain-lain.
Itu, menurut dia, mencerminkan kecerdasan seorang perempuan Indonesia Bernama Raden Ajeng Kartini.
Menteri Retno menyebutkan saat ini sebanyak 35,10 persen diplomat Indonesia ialah kaum perempuan.
"Kaum perempuan menjadi benteng diplomasi Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari akun twitter Kemlu RI, Jumat (21/4/2017).(*)